tegas.co, YOGYAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei nanti, forum BEM DIY melakukan aksi damai untuk menyuarakan tentang pendidikan di Indonesia, Yogyakarta, Minggu (30/4/2017) sore. Massa melakukan longmarch dari taman parkir Abu Bakar Ali hingga kawasan Monumen Sebelas Maret.
“Kami ingin menyampaikan bahwa pendidikan saat ini sudah mati, makanya kami membawa keranda. Kami menuntut pemerintah secepatnya agar melakukan revolusi pendidikan” Ujar Nur Fatah selaku Koordinator Forum BEM DIY.
Fatah menuturkan, aksi ini kami menolak komersialisasi dan liberalisasi pendidikan, juga kami menuntut segala macam eksploitasi terhadap peserta didik.
“Kami meminta pendidikan saat ini lebih bagus, murah dan lebih merata untuk diseluruh Indonesia” Tuturnya.
Ia menjelaskan, aksi longmarch kali ini juga sebagai bentuk dari proses dalam menyuarakan aspirasi. Sebuah bentuk penderitaan, karena kami semua bukan kalangan orang mampu.
Fatah berharap, agar masyarakat saat ini sadar bahwasanya kita harus kritis masalah pendidikan agar lebih baik. Selain itu pemerintah bisa mendengar dan bisa terketuk hatinya agar bisa melakukan revolusi pendidikan secepatnya.
Senada dengan Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Biantara Al-Bab, menerangkan bahwa selalu melakukan konsolidasi sebelum melakukan aksi dijalan, kesepakatan bersama tentang isu pendidikan.
“Keadaan pendidikan di indonesia sedang tidak baik-baik saja, pendidikan saat ini sudah tidak berbasis kerakyatan, mahal dam sebagainya. Saat ini tidak semua masyarakat mampu masuk ke Universitas” Imbuhnya.
Biantara berharap agar aspirasi kami bisa tersampaikan agar betul betul terjadi revolusi pendidikan. Serta dikembalikan lagi bahwa pendidikan itu sebagai kemanfaatan bukan untuk barang jualan.
Aksi kali ini diikuti kurang lebih 20 kampus dengan mengirim 5 orang perwakilannya dalam mengikuti aksi damai dengan cara longmarch, total keseluruhan peserta yang hadir berjumlah 100 orang.
NADHIR ATTAMIMI / HERMAN
Komentar