ABY Gelar Aksi Budaya Pemotongan Tumpeng Bersama Untuk Sri Sultan

tegas.co, YOGYAKARTA – Massa federasi-federasi serikat buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) menggelar Aksi Budaya di halaman Kraton Ngayogyakarto dengan melakukan do’a bersama dan pemotongan tumpeng, Senin (1/5/2017).

Aksi budaya do'a bersama dan potong tumpeng yang dilakukan ABY sebelum menuju halaman Kraton Yogyakarta. FOTO : NADHIR
Aksi budaya do’a bersama dan potong tumpeng yang dilakukan ABY sebelum menuju halaman Kraton Yogyakarta.
FOTO : NADHIR

Sebelum melakukan aksi budaya, massa diarahkan untuk melakukan konvoi dan teatrikal dari Tugu Pal Putih melewati Abu Bakar Ali, Kepatihan, Titik Nol dan berakhir di Kompleks Kraton.

Menurut Irsad Ade Irawan selaku Wasekjend Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY), aksi budaya ini telah mereka lakukan selama 10 tahun, tetapi belum juga ada perubahan.

“Kami telah melakukan aksi-aksi seperti ini sudah 10 tahu, rupanya sampai saat ini belum juga dikabulkan oleh Gubernur Sri Sultan” Tuturnya.

Menurutnya, mereka memilih mengadakan upacara selamatan, do’a dan potong tumpeng, agar beliau terketuk hatinya untuk mengubah peraturan tentang upah buruh yang selama ini diterapkan dengan menggunakan survey mereka.

Irsad menambahkan, apabila Gubernur memiliki batasan dalam menentukan upah buruh, dengan aksi budaya ini mereka mewakili beliau untuk mendo’akannya dan mendukungnya.

“Jika di Gubernur beliau ada batasan-batasan, mungkin ada fraksi fraksi DPRD lainnya yang menghalang-halangi melakukan perubahan, maka kami berdo’a sebagai pribadi beliau sebagai Sultan agar bisa melaksanakan tuntutan kami sesuai pernyataan sikap”

Irsad menjelaskan, bahwa upah minimum di Jogja terlalu kecil berdampak bagi para buruh tidak bisa membeli rumah dikarenakan harga rumah di Jogja sangat tinggi.

“Upah minimum di jogja sangat kecil, berdampak sangat kesulitan untuk mendapatkam rumah, karena disini rumah sangat mahal,” Jelasnya.

Upah minimum buruh akan berdampak juga buruh dijogja, menjadi buruh termiskin di pulau Jawa, data menyebutkan ketimpangan ekonomi tertinggi berada di DIY, menurut kami itu akibat upah murah.

Senada dengan Azis Nur Fitriyanto Ketua DPW Yogyakarta Asosiasi  Serikat  Pekerja  (ASPEK) Indonesia menuturkan aksi selametan dilaksanakn untuk Sri Sultan Yogyakarta.

“Selametan Untuk  Sultan Yogyakarta, mendoakan agar Sultan selalu  diberikan  kesehatan, panjang umur, semakin  arif dan bijaksana dalam menentukan kebijakan untuk kaum buruh,” Tuturnya.

Aksi Selamatan, do’a bersama dan potong tumpeng diakhiri dengan pembacaan tuntutan para aliansi-aliansi buruh di DIY yang tergabung dalam Aliansi Buruh Yogyakarta.

NADHIR ATTAMIMI / HERMAN

Komentar