tegas.co, YOGYAKARTA – Keberadaan taksi online membuat pendapatan taksi konvensional menurun drastis, membuat ribuan sopir taksi konvensional gerah dan melakukan aksi di kawasan Malioboro. Massa awalnya berkumpul di taman parkir Abu Bakar Ali (ABA) kemudian berjalan ke arah Kepatihan.
Perwakilan massa diterima oleh Kepatihan sebanyak 15 orang untuk melakukan negoisasi. Dan ribuan lainnya masih menunggu dihalaman Kepatihan sambil melakukan aksi dengan bernyanyi sambil menyuarakan kinerja pemerintahan yang kurang gesit dalam bekerja.
Taksi konvensional menuntut segera diterbitkannya Pergub tentang Penyelenggaraan Angkutan Umum tidak dalam trayek dalam aplikasi berbasik tekhnologi. Juga menuntut agar beberepa hal pertauran tertentu dimasukkan dalam Pergub agar tidak terjadi permasalahan dilapangan.
“Kami melakukan aksi untuk menolak taksi online dan segera menerbitkan Pergub tentang penyelenggaraan angkutan umum tidak dalam trayek yang berbasis aplikasi tekhnologi di DIY, ” tutur Rudy selaku Koordinator Umum.
Sebelumnya, konsentrasi masa terkumpul disisi barat jalan Malioboro diduga ada oknum taksi online yang sedang menurunkan penumpang. Emosi massa hampir pecah dengan mengerumuni kendaraan roda empat tersebut, sempat dileraikan dan diduga taksi online tersebut beranjak pergi dari titik massa.
“Sudah tahu ada aksi disini, lah kok masih ngeyel nurunin penumpang,”tutup Bejo salah satu pengikut aksi tersebut.
Saat ini, konsentrasi massa masih terlihat berada dihalaman Kepatihan menunggu rekan mereka yang diwakilkan menemui pihak terkait.
NADHIR ATTAMIMI / HERMAN
Komentar