tegas.co, YOGYAKARTA – Berdasarkan pantauan Visual dan Instrumental yang dilakukan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, aktifitas gunung Merapi masih terkategori normal.
FOTO : NADHIR
Hasil pantauan visual BPPTKG yang diberikan, cuaca cerah terjadi pada waktu pagi dan siang hari, sedangkan sore dan malam hari mendung dan kabut. Asap berwarna putih, tebal dengan tekanan gas lemah, tinggi maksimum 400 m arah tegak, teramati dari Pos Pengamatan Babadan.
Saat ini kondisi morfologi Gunung Merapi belum menunjukkan adanya perubahan yang signifikan
Dalam pekan terakhir kegempaan Gunung Merapi tercatat 3 kali gempa guguran (RF), 23 kali gempa tektonik (TT). Aktivitas kegempaan minggu ini masih berada dalam kategori normal.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka aktivitas G. Merapi dinyatakan dalam tingkat aktivitas “Normal”.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Seksi Merapi, Agus Budi Santoso, saat ditemuitegas.co, Kamis (4/5/2017) siang, mengungkapkan aktifitas Merapi masih sama dengan pekan lalu, normal.
“Untuk aktifitas Merapi pekan ini masih sama dengan pekan lalu, masih terpantau normal” tuturnya.
Dengan tingkat aktivitas normal tersebut, BPPTKG menghimbau kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi agar kegiatan pendakian hanya sampai Pasar Bubrah kecuali untuk penelitian berkaitan dengan migitasi bencana.
“Kondisi morfologi puncak Gunung Merapi saat ini sangat rawan terjadi longsor sehingga berbahaya bagi keselamatan pendaki” ujarnya.
Hujan masih terpantau terjadi disekitar Gunung Merapi, untuk itu masyarakat perlu menjaga kewaspadaan terhadap ancaman bahaya lahar dan pergerakan tanah.
“Apabila aktivitas Gunung Merapi terjadi perubahan yang signifikan akan segera ditinjau kembali” tutupnya.
NADHIR / HERMAN
Komentar