tegas.co, BANTAENG, SULSEL – Kasus Rahmat Hidayat mantan karyawan Alfa mart yang di yang dituding menggelapkan barang di mini market Alfa Mart Bantaeng mengadu di DPRD Bantaeng didampingi dari Gabungan Aliansi Peduli Masyarakat Bantaeng (APMB). (08/05/17).
Aduan di DPRD Bantaeng itu, setelah sebelumnya menggelar aksi di depan Afmart Kartini Bantaeng dalam rangka mengadukan kasus yang di Alami oleh karyawan Alfamart atas nama Rahmat Hidayat yang dituding menggelapkan barang dengan nilai puluhan juta rupiah.
Aspirasi Rahmat Hidayat dan APMB di DPRD di terima oleh ketua Komisi C DPRD Bantaeng Ridwan dan ketua Komisi A DPRD Muh. Asri, termasuk juga hadir Kepala Dnas Perindag Bantaeng Andi Pappatoba. Dalam kesempatan tersebut Rahmat Hidayat diminta untuk menceritakan kronologis kejadiannya hngga dirinya bersama rekan-rekannya diminta untuk mengganti rugi atas kerugian alfa mart.
Dalam penjelasan rahmat, bahawa dirinya telah dituding menggelapkan barang hingga merugikan perusahaan sebesar puluhan juta rupiah dan kerugian tersebut dibebankan kepadanya dan 7 rekannya dan disuruh membayar Rp 7 juta per orang.
“selain itu itu sertifikat tanah saya telah diambil oleh pihak alfamar sebagai jaminan,”Ujarnya dihadapan anggota DPRD dan Kadis Perindag Bantaeng, Senin (8/5).
Setelah mendengar penjelasan dari Rahmat, Aliansi Peduli Masyarakat Bantaeng meminta agar Alfamar Kartini Bantaeng yang terletak di jl. Kartini Kab. Bantaeng SulSel untuk ditutup sementara waktu hingga masalah Rahmat selesai.
Namun dari pihak pemerintah melalui kadis Perindag Andi Mappatoba meminta waktu 1 sampai 2 hari untuk mengevaluasi masalah tersebut.
“Beri saya kesempatan untuk melakukan evaluasi kasus ini,” Ungkapnya singkat.
Sementara itu setelah mendengar penjelasan dari Rahmat berdasarkan bukti yang bisa dibenarkan, Anggota DPRD yang mewakili dari fraksi PKS, PKB, GERINDRA.menyetujui dan menyepakati tuntutan demonstran Bahwa Alfamar akan ditutup selama sepekan sambil menunggu hingga tuntas masalah yang dialami oleh Rahmat Hidayat “karyawan alfamart yang merasa terdzolimi.
SYAMSUDDIN / HERMAN
Komentar