Bentrokan Suporter, Kapolda DIY : Akan Kita Panggil Penyelenggaranya

tegas.co, YOGYAKARTA – Terkait bentrokan yang terjadi antara suporter sepak bola dengan polisi di Yogyakarta seusai pertandingan Persis Solo melawan Persiba Bantul di Stadion Sultan Agung, Minggu (7/5/2017) malam. Pihak Kepolisian akan memanggil penyelenggara pertandingan.

Kapolda DIY Brigjend Pol Ahmad Dofiri saat memberikan keterangan pers terkait bentrokan antar suporter. FOTO : NADHIR
Kapolda DIY Brigjend Pol Ahmad Dofiri saat memberikan keterangan pers terkait bentrokan antar suporter.
FOTO : NADHIR

Kapolda DIY Brigjend Pol Ahmad Dofiri mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi kembali terkait kejadian anarkis tersebut.

“Kejadian ini akan kita lakukan evaluasi kembali, karena kejadian tersebut sangat memprihatinkan,”Ujarnya kepada sejumlah wartawan di sela-sela kegiatan gelar Operasi patuh Progo, Selasa (9/5/2017) pagi.

Jenderal Bintang satu itu, berjanji akan mengundang dari pihak penyelenggara maupun club yang memiliki tingkat kerawanan yang akan bermain nanti.

“Siang ini akan kita undang dari pihak penyelenggara maupun klub yang akan bermain,”katanya.

Dikatakan, kejadian kemarin sudah dalam arti anarkis, pengrusakan, penganiayaan dan lain sebagainya.

“Kami tidak menginginkan kejadian yang sudah dalam arti anarkis dan pengrusakan seperti kemarin itu terulang kembali di pertandingan selanjutnya,”Tegasnya.

Ditanya perihal perizinan apakah harus dicabut, Ahmad Dofiri menerangkan bahwa pertandingan tersebut adalah legal dari pusat, mungkin himbauan secara tekhnisnya akan diperketat lagi.

“Perizinan tidak dicabut karena ini pertandingan legal dari pusat, hanya kita menghimbau tekhnisnya nanti seperti apa,”Tambahnya.

Banyak opsi yang akan dijelaskan ketika penyelenggara telah dipanggil, bukan berarti tidak boleh main lagi.

“Akan kita bicarakan lagi apakah opsinya untuk klub-klib tertentu tanpa penonton atau bagaimana,”jelasnya.

Dofiri menerangkan, bagi klub-klub yang memiliki kerawanan tertentu bisa dengan cara dipindahkan tempatnya atau pertandingan tanpa penonton.

“Semua itu nanti akan kita bicarakan lagi bersama penyelenggara. Karena kalau kita mengizinkan lagi, nanti kita dianggap tidak memiliki antisipasi,”Katanya menambahkan.

Ia mengajak kepada masyarakat, terkait kejadian seperti ini adalah cermin dan disiplin masyarakat untuk selalu mengawal penyelenggaraan secara sportif.

“Bagaimana caranya kita nanti, masyarakat, menyelenggarakannya (pertandingan) secara sportif,”Pungkasnya.

NADHIR ATTAMIMI / HERMAN

Komentar