tegas.co,KENDARI, SULTRA – Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara (UNUSRA) menargetkan 500 pendaftar calon mahasiswa baru yang akan di terima untuk setiap Program Studi dibeberapa Fakultas tahun akedmik 2017/2018.
Rektor Unusra Prof.Dr. H. Nasruddin Suyuti, M. Si mengungkapkan, target Unusra di penerimaan Mahasiswa Baru tahun akademik 2017/2018 sebanyak 500 calon mahasiswa baru.
“Tetapi, ya namanya target kalau terpenuhi Alhamdulilah, dengan pertimbangan setiap prodi mendapat 50 calon mahasiswa, Jadi, setiap prodi kan 500,”Ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, senin (8/5).
Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara, yang beralamatkan Jl. Salomo No. 07 Kec. Baruga Kota Kendari (Depan RS. Bahtramas), yang didirikan sejak tahun 2014, telah mengantongi SK Mendikbud No. 567/E/O/2014, tanggal 17 oktober 2014, dengan memiliki 8 Fakultas dan 10 Program Studi.
Diantaranya, 1. Fakultas Hukum (Ilmu Hukum), 2. FKIP (Penjaskes-Rek), 3. FISIP (Ilmu Komunikasi), 4. Fakultas Ekonomi (Akuntasi), 5. Fakultas Pertanian (Sosial Ekonomi Pertanian), 6. Fakultas Teknik (Sipil, Arsitektur & Informatika), 7. FPIK (Budidaya Perairan), 8. FMIPA (Biologi).
Untuk Pendaftaran Gelombang I Tahun 2017, Mulai 1 Mei s/d 7 Juli, sedangkan Untuk Gelombang II, Mulai 17 Juli s/d 2 September. Terlebih lagi, untuk Biaya SPP nya terjangkau yakni Rp1 Juta untuk yang Eksakta (Ekstensi) dan Noneksakta (Reguler) Rp750 Ribu Persemester dengan biaya pendaftaran Rp125 Ribu tambah uang pembangunan Rp1 Juta, dapat diangsur dua kali serta Biaya Jas Almamater Rp200 Ribu dan Dana Kemahasiswaan Rp25 Ribu, Setiap semester.
“Kita memasang SPP terendah artinya ya, segmen kita kelas menengah kebawah, sehingga tidak berpikir bahwa SPP nya harus tinggi, sehingga kelas menengah keatas dan menengah kebawah dapat kuliah di Universitas Nahdalatul Ulama Sulawesi Tenggara”.Ujar,Rektor UNUSRA.
“Kita juga menerima calon mahasiswa Non Muslim dan mereka boleh memilih dosen agama sesuai dengan agamanya masing – masing, Namun mata kuliah Ahlull Sunah Wal Jamaah Wajib diambil, sebab, ASWAJA bukan mata kuliah agama, tetapi sebuah pengenalan Nahdalatul Ulama”. Harapnya.
HARYONO SN/ HERMAN
Komentar