tegas.co, YOGYAKARTA – Compiphar salah satu perusahaan Consumer Healthcare bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan RSUP dr. Sardjito Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Motivasi “Pain is Inevitable, Suffering is Optional”, Yogyakarta, Rabu (10/5/2017).
Lupus yang juga dikenal dengan penyakit Autoimun adalah penyakit inflamasi kronis yang disebabkan sistem kekebalan tubuh yang keliru sehingga menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri seperti kulit, paru-paru dan jantung.
Penyakit itu banyak menyerang wanita di usia produktif, namun tidak menuntut kemungkinan anak-anak dan pria juga dapat terserang. Data layanan lupus Indonesia mencapai 13.300 jiwa.
Prof. dr . Nyoman Kertia menuturkan bahwa gejala lupus beragam sehingga lumayan sulit untuk dideteksi.
“Gejala penyakit lupus sangat beragam, gejala umumnya yang dirasakan oleh penderita adalah rasa nyeri dan lelah berkepanjangan” tuturnya.
Kertia juga menambahkan, penyakit yang juga dikenal dengan istilah penyakit seribu wajah tersebut belum dapat disembuhkan.
“Walaupun belum dapat disembuhkan tetapi keluarga, teman dan juga praktisi medis dapat membantu untuk menikmati hidup dengan normal” tambahnya.
Anthony Dio Martin salah satu pakar EQ Indonesia menerangkan, lupus sangat menghambat rutinitas kehidupan Odapus (Orang dalam lupus), keluarga memiliki peran penting didalamnya.
“Dengan berbagai kisah perjuangan menangani lupus bersama komunitas dan masyarakat, dapat mampu membantu Odapus menikmati hidupnya dengan maksimal” tuturnya.
Lucia Tyas Wening Pudjiastuti selaku perwakilan komunitas Odapus (Lupus Warriors) sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kami sangat senang dengan perkumpulan seperti ini mampu mengedukasi dan memberikan aspirasi kepada masyarakat tentang oenyakit Odapus dan Lupus” tuturnya.
Titiek Hendarti selaku VP Marketing Combiphar berharap dengan memperingati Hari Lupus Sedunia mampu memperoleh pengetahuan dan pemahaman terkait Lupus dan Odapus.
“Melalui peringatan Hari Lupus Sedunia, diharapkan masyarakat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang benar mengenai penyakit lupus sehingga penanganan yang telat dapat segera dilakukan bagi para Odapus” tutupnya.
NADHIR ATTAMIMI
PUBLISHER : MAS’UD
Komentar