Protes Pematokan Tanah SG, Warga Kalitirto Mengadu di Kraton

tegas.co, YOGYAKARTA – Warga Dusun Tanjungtirto, Desa Kalitirto, Berbah mengadu kepada Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat karena memprotes pematokan dan pengaplingan tanah Sultan Ground (SG) oleh Trah (keturunan) Hamengkubuwono VII, RM. Triyanto Prastowo, Kamis (11/5/2017) pagi.

Warga Dusun Tanjungtirto, Desa Kalitirto, Berbah mengadu kepada Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan memajang foster dan baliho. FOTO : NADHIR
Warga Dusun Tanjungtirto, Desa Kalitirto, Berbah mengadu kepada Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan memajang foster dan baliho.
FOTO : NADHIR

Kuncoro Mangkunegoro selaku perwakilan masyarakat Berbah mengatakan aduan ini mereka yakini sangat tepat sebagai bentuk protes mereka terhadap pematokan tanah SG yang telah mereka tinggali turun-temurun oleh kerabat Kraton.

“Aduan ini, kami hanya ingin mempertegas bahwa apa yang kami lakukan ini bener, insha allah sudah sesuai apa yang seharusnya dilakukan,”Jelasnya.

Kuncoro mengatakan, Sultan Ground yang ada didusunnya, telah dimanfaatkan warga secara turun temurun untuk berbagai kegiatan seperti ekonomi, olahraga, dan perayaan hari-hari besar keagamaan.

“Tanah SG yang ada didesa itu sudah kami manfaatkan dengan berbagai aktifitas seperti tempat olahraga, perekonomian hari besar keagamaan dan lain sebagainya,”Katanya.

Kuncoro mengaku pihaknya sejak awal memilih diam karena memang merasa tidak punya hak. Tapi setelah ada adu domba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, ia mengatakan warga langsung mengadu ke keraton dan mengadakan aksi protes ke kantor desa.

Sebelumnya, puluhan warga Tanjungtirto menggeruduk Kantor Desa Kalitirto, Sleman, Senin (8/5). Masa menuntut agar perangkat desa tidak bersekongkol dengan oknum yang hendak mengkapling dan menjual tanah Sultan (Sultan Ground) di dusun mereka.

Setelah menggeruduk Kantor Desa Kalitirto, Sleman, ratusan massa akhirnya melakukan pengaduan ke Kraton Ngayogyakarta dengan menggelar Pisowanan didepan Keben Kraton guna ingin memperjelas anggapan yang mereka rasakan selama ini kepada Sri Sultan Hamengkubuwana X.

NADHIR ATTAMIMI / HERMAN

Komentar