tegas.co, JEPARA, JATENG – Dian Sastrowardoyo mengaku sosok Raden Ayu Kartini merupakan pribadi yang visioner. Hal itu dikatakannya setelah terlibat proyek pembuatan Film Kartini, besutan Hanung Bramantyo.
“Ia (Kartini) merupakan role modelle bagi saya. Hal itu setelah saya pelajari berbagai tulisannya saat ikut proyek film Kartini. Semakin dipelajari semakin nge-fans saya sama dia. Karena apa yang dia tuliskan ratusan tahun lalu, masih bisa saya rasakan, saat ini,” ujarnya saat jumpa penggemar di lokasi Pantai Tegal Sambi, Jepara, Jumat (12/5/2017) siang.
Dikatakannya, Kartini memang hidup di zaman yang verveda. Namun tulisan-tulisannya, masih sangat relevan di era milenial seperti sekarang.
“Keresahan, passion, dan ambisinya masih sama dengan zaman kini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan pengalamannya memerankan Kartini. Bagi perempuan kelahiran Jakarta itu, faktor bahasa merupakan kesulitan tersendiri. Bagaimana tidak, dalam film yang diperankannya, ia harus mengucapkan berbahasa Jawa dan Belanda.
Beruntung, ia mendapatkan bantuan dari kru film dan tim periset. Dengan itu, ia merasa sangat terbantu.
“Beruntung ada coach bahasa yang terampil. Saya latihan dengan merekam apa yang diucapkan pelatih, saya dengarkan lalu saya ucapkan berikut aksennya,” kenangnya.
Selain bahasa, tuntutan untuk memakai stagen juga “menyiksa” dirinya. Dian mengaku sesak napas, tiap kali memakai kain yang membungkus bagian perut itu.
Terakhir, ia berpesan agar generasi muda Jepara menauladani sosok Kartini.
“Melalui cerita Kartini, kita mau menyuguhkan bahwa DNA (sifat bawaan) progresif sudah ada pada diri kita (warga Indonesia). Kebaikan juga sudah ada dalam DNA kita,” tutup Dian.
DSW / HERMAN
Komentar