Example floating
Example floating
DaerahTegas.co Nusantara

Hubungan Diplomatik Antara Indonesia dan Myanmar, Ini Kata Wamenlu

899
×

Hubungan Diplomatik Antara Indonesia dan Myanmar, Ini Kata Wamenlu

Sebarkan artikel ini

tegas.co, YOGYAKARTA – Wakil Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Abdurrahman Muhammad Fachir, menyikapi Hubungan Diplomatik antara Indonesia dan Myanmar usai menggelar Experts Meeting on Digital Diplomacy di Fisipol UGM, Rabu (17/5/2017) pagi.

Wakil Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Abdurrahman Muhammad Fachir saat memberikan keterangan pers di yogyakarta terkait Hubungan RI-Mianmar. FOTO : NADHIR
Wakil Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Abdurrahman Muhammad Fachir saat memberikan keterangan pers di yogyakarta terkait Hubungan RI-Myanmar.
FOTO : NADHIR

Fachir mengakui, pihaknya selalu berperan dalam memonitor dan menganalisa semua berita yang ada, dari itu semua akan dianalisa dan disampaikan apa yang perlu direspon dan akan disampaikan.

“Peran kami lebih kepada memonitor dan menganalisa berita dari media mainstream hingga yang biasa, dari situ semua akan dianalisa dan akan disampaikan apa yang perlu direspon,” tuturnya.

Yang jelas, pihaknya akan selalu merespon cepat apabila hasil analisa yang mereka dapatkan itu menyangkut langsung perlindungan dan kebijakan luar negeri.

Menurutnya, hubungan diplomatik antara Indonesia dengn Myanmar saat ini dalam keadaan baik dikarenakan pendekatan yang dilakukan pemerintah Indonesia menyangkut langsung persoalan kepentingan masyarakat Myanmar.

“Pertama kami memulai dengan pendekatan kemanusiaan yang diperlukan dan kedua dibidang pendidikan, kita memiliki enam sekolah yang telah didirikan dan saat ini kita juga sedang membangun rumah sakit, itu semua menyangkur langsung kepentingan maayarakat,” ungkapnya.

Untuk pendirian Rumah Sakit, pihaknya saat ini sedang dalam proses dan sudah mendapatkan persetujuan bahkan sudah dialokasikan tanah untuk pembangunannya.

Pihaknya juga mengusahakan, semua fasilitas kemanusiaan yang telah dibangun agar bisa digunakan secara umum oleh masyarakat Myanmar, tanpa memandang suatu komunitas tertentu.

“Kita mengharapkan agar sekolah dibuka untuk umum, misalnya sekolah yang berada diwilayah mayoritas Muslim itu juga bisa menerima masyarakat Budha, begitupula sebaliknya salah satunya sekolah yang berada di Rakhine State,” tuturnya.

Fokus pemerintah Indonesia dalam hubungan diplomatik dengan Myanmar ada tiga, pertama memberikan (membantu) dalam sisi kemanusiaan, kedua Rekonsiliasi dan ketiga penyelesaian politik.

“Kita fokus terhadap persoalansisi kemanusiaan, Rekonsiliasi dan penyelesaian politik” pungkasnya.

NADHIR ATTAMIMI / HERMAN

Terima kasih