tegas.co, KENDARI, SULTRA – Persoalan banjir yang melanda kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah setempat. rencananya akan melakukan normalisasi disejumlah anak sungai yang bermuara ke teluk Kendari.
Selain kuranggnya perhatian dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan, juga menjadi salah satu penyebab terjadinya genangan dan banyaknya pembukaan lahan sehingga serapan pada tanah berkurang.
Sekretaris Kota Kendari, Alamsyah Lotunani mengatakan, Penyebab kurangnya penyerapan dan penyempitan kurang lebih 13 anak sungai bahkan tertutup, sehingga menjadi faktor besar dalam becana banjir ini.
Untuk pengerjaan normalisasi yang direncanakan oleh Pemkot sendiri, juga memerlukan bantuan dari masyarakat, agar turut membantu kelancaran dalam pengerjaan normalisasi anak-anak sungai ini.
Dalam penanganan ke depannya, Pemkot sendiri menghimbau agar perlua adanya kesadaran terhadap masyarakat agar diberi ruang untuk pelaksanaan normalisasi anak-anak sungai.
Karena setiap dilakukan pendekatan untuk pengerjaan normalisasi ini, masyrakat sendiri enggan untuk memperhatikan dengan alasan sudah lama telah tinggal di daerah itu.
“Hampir seluruh drainase di Kota Kendari sudah tidak berfungsi. Dan banyak rumah yang di bantaran sungai membuang sampah disembarang tempat,”katanya, Kamis (01/06/2017).
Alamsyah juga menghimbauan, menghentikan pembukaan lahan di atas gunung, karena kondisi tanah yang berbada dengan daerah lain, sehingga serapan air tidak langsung ke dalam tanah dan mengakibatkan terjadi longsor.
“Agar tidak membuka lahan diatas gunung dan membuat rumah diatas kemiringan 45 derajat. Jadi memang pemerintah Kota Kendari ini harus membuat rencana secara konprehensif,” imbuhnya.
Langkah-langkah sendiri yang akan ditempuh oleh Pemkot akan dimulai dari membangun kesadaran terhadap mayarakat terutama kebersihan kota agar tidak membuat kali menjadi tempat pembuang sampah, dengan memikirkan dampak yang buruk.
BAIM
PUBLISHER : MAS’UD
Komentar