tegas.co., YOGYAKARTA – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyampaikan Ceramah Kebangsaan di Kompleks Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Masjid Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Minggu (4/6/2017) malam. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Safari Ramadan 1438 H, bersama keluarga besar jajaran TNI dan komponen Masyarakat.
Panglima TNI berangkat dari Lanud Adisutjipto menuju Masjid Islamic Center didampingi langsung oleh Danlanud Adisutjipto, Marsma TNI Novyan Samyoga beserta staff dan jajarannya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam sambutannya, sangat berterimakasih atas waktu yang disempatkan Panglima TNI untuk berkunjung ke Yogyakarta, ibu kota Muhammadiyah, yang mana Masyarakat sudah sangat rindu dan ingin bertemu.
“Kehadiran Panglima tentu saya yakin sebenarnya beliau tidak datang ketempat yang asing, tapi beliau datang kerumahnya sendiri,” tuturnya.
Haedar menuturkan, Muhammadiyah bersama umat Islam sejak awal pergerakan merebut kemerdekaan sungguh dengan segenap perjuangan, pengorbanan, telah Jihad Fi Sabilillah untuk merebut kemerdakaan dan tegaknya NKRI, diantaranya Panglima Besar Jenderal Soedirman.
“Maka bagi kami TNI adalah bagian dari Muhammadiyah serta umat Islam, dan umat Islam serta Muhammadiyah bagian tak terpisahkan dari TNI,” jelasnya.
Haedar, berharap, agar masyarakat saat ini mampu membangun kekuatan kollektif bersama seluruh kekuatan bangsa, bahwa Indonesia ini yang telah ditegakkan oleh para pendiri bangsa harus dijaga, dirawat dan dimajukan sesuai dengan cita-cita nasional.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menuturkan, kedatangannya di Yogyakarta atas undangan langsung dari PP Muhammadiyah. Menurutnya Ia wajib datang untuk memberikan ceramah Kebangsaan karena Panglima Pertama adalah kader Muhammadiyah.
“Saya datang kesini atas undangan dari PP Muhammadiyah dan saya wajib datang kesini, karena Panglima Pertama, Jenderal Soedirman adalah salah satu kader Muhammadiyah yang di didik dari Hizbul Wathan (Pramuka), kemudian Guru, Ketua Muhammadiyah di Cilacap dan beliau belajar Militerisme di Hizbul Wathan,” jelasnya.
Panglima TNI menambahkan Jenderal Soedirman saat di Bogor, Jawa Barat, juga belajar di Tentara Pembela Tanah Air (Peta), sehingga begitu Jenderal Soedirman memimpin maka yang diajarkan di Muhammadiyah diterapkan di militer.
“Tidak bisa terlepas perjuangan Muhammadiyah dengan TNI dan TNI dengan Muhammadiyah dalam mempertahankan NKRI. Muhammadiyah saya ucapkan terima kasih, karena dalam merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan Muhammadiyah selalu berperan,” pungkasnya.
Setelah melaksanakan ceramah kebangsaan di Islamic Center UAD, Panglima TNI beserta jajaran dan staff kembali ke Lanud Adisutjipto dan bertolak langsung ke Halim Perdanakusuma malam itu juga.
NADHIR ATTAMIMI / HERMAN
Komentar