​Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Libatkan Paranormal

tegas.co, KOLAKA, SULTRA – Pencarian bocah yang tenggelam di sungai Lamekongga Kolaka tidak hanya dilakukan oleh basarnas, BPBD, TNI Polri dan masyarakat setempat, tetapi juga turut dibantu dengan paranormal. Paranomrla ini dalam melakukan pencarian dengan melakukan ritual, Namun belum juga menunjukkan titik terang terhadap keberadaan jasad salah satu bocah kembar tersebut.

Paranormal ini saat membacakan mantar dan ritual dalam mencari salah satu korban yang tenggelam di sunggai Lamekongga kolaka. FOTO : ASDAR LANTORO.
Paranormal ini saat membacakan mantar dan ritual dalam mencari salah satu korban yang tenggelam di sunggai Lamekongga kolaka.
FOTO : ASDAR LANTORO.

Proses pencarian jasad nakula umur 3 tahun, salah satu bocah yang tenggelam di sungai lamekongga Kolaka, masih terus berlangsung, Jum,at (9/6).

Pencarian yang memasuki hari ke tiga tersebut dilakukan dengan menyusuri sungai oleh tim gabungan, tetapi pencarian ini juga dibantu oleh tiga paranormal yang sengaja didatangkan oleh keluarga korban belum menemui titik terang.

Paranormal ini melakukan serangkaian ritual dengan menggunakan seseorang sebagai media, untuk berkomunikasi dengan alam gaib.  Selain itu, ada juga paranormal yang beranggapan jasad nakula tersangkut di bebatuan sungai, sehingga pencarian dialihkan ke sejumlah bebatuan di sungai tersebut.

Tiga paranormal yang turut membantu melakukan pencarian dengan melakukan ritual dan meditasi, belum memberikan harapan akan ditemukannya jasad Nakula yang terseret sungai bersama saudara kembarnya sadewa yang telah lebih dulu ditemukan.

“Pihak keluarga berharap agar semua tim dan masyarakat turut membantu dan mendoakan, agar Nakula segera ditemukan. Sebab musibah tersebut telah terjadi tiga hari yang lalu, sehingga diduga jasad nakula sudah mengapung,” ujar Batong, bapak dari Sadewa dan Nakula.

Pantauan media ini, hingga saat ini pencarian oleh paranormal masih berlangsung, yang dipusatkan di sekitar hutan dekat sungai tempat korban bermain  dan mandi.

ASDAR LANTORO

PUBLISHER : HERMAN

Komentar