Masjid Tiban Di Probolinggo Peninggalan Syekh Maulana Ishaq 

tegas.co, PROBOLINGGO, JATIM – Begini rupa dan bangnunan Masjid Tiban Babussalam, yang terletak di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Sepertinya Masjid ini tampak tidak ada bedanya dengan Masjid-masjid lain pada umumnya.

Masjid Tiban Di Probolinggo Peninggalan Syekh Maulana Ishaq. FOTO : ASL
Masjid Tiban Di Probolinggo Peninggalan Syekh Maulana Ishaq.
FOTO : ASL

Namun jika dilihat secera teliti, ada 2 bangunan dimana bangunan sebelah timur adalah bangunan masjid baru, sedangkan disebelah barat adalah bangunan Masjid yang lama,  yang hanya berukuran 9 kali 9 meter.

Bantuknya juga berbeda, kubah masjid yang lama, berbentuk kerucut segitiga tetap berdiri kokoh, dengan tembok pembatas genteng dari batu paras dengan sedikit ukiran diujungnya.

Konon Masjid tiban tersebut, sudah ada sejak tahun 1600, tak hanya itu berdirinya Masjid tersebut, juga tidak diketahui warga sekitar hanya tiba-tiba sudah berdiri kokoh tak jauh dari pesisir pantai utara.

Selain itu, masjid tersebut juga menjadi tempat Syekh Maulana Ishaq melakukan Syiar Islam, hingga ke Banyuwangi. Hingga kini bangunan lama Masjid selalu didatangi warga untuk melakukan wisata religi.

Rancang bangunan Masjid Tiban tersebut juga masih menggunakan cara-cara kuno, seperti tembok pada bagian atap, menggunakan batu padas putih dan tidak memakai paku logam melainkan dari paku kayu, untuk merakitkan kayu satu dengan kayu yang lain.

Penyangga dalam Masjid, menggunakan kayu jati berukuran 40 kali 40 senti meter, dan di atasnya ada beberapa ukiran sederhana dan ventilasi.

Melongok di belakang Masjid, ada petilasan sebuah batu lempeng yang berukuran besar. Konon, batu tersebut dibuat Syekh Maulana Ishak untuk berkhotbah menyebarkan agama Islam.

Selain itu, ada sebuah sumur tua dan tanaman yang ada di sekitar masjid bisa menyembuhkan segala macam penyakit, maka tak jarang banyak musyafir yang selalu berkunjung ke Masjid tersebut.

Menurut Muhamad Ilyas, takmir Masjid Tiban banyak warga dari luar kota yang melakukan perjalanan, selalu mampir di Masjid tersebut. Apalagi pada saat Ramadan dan arus mudik lebaran, Masjid tersebut selalu menjadi tempat persinggahan.

“Masjid udah ada sejak nenek moyang, dan Masjid ini tiba tiba ada, dan menurut sejarah tempat penilasan Syekh Maulana Ishaq, saat menyebarkan agama di Jawa bagian timur, Syech Maulana membuat Masjid tiban ini, banyak orang berdatangan saat bulan Ramadan untuk berwisata religi,” terangnya.

Waktupun berlalu, Masjid tiban kemudian mengalami perkembangan, tidak hanya memiliki luas seperti awal mulanya, bagian depan Masjid kini diperluas hingga 900 meter persegi. Masjid yang kini berubah nama menjadi Masjid Jamik Tiban Babussalam ini makin tampak megah.

ASL

PUBLISHER : HERMAN

Komentar