tegas.co, KOLAKA, SULTRA – Harga sayur mayur di pasar raya Mekongga Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, merangkak naik. Kenaikan tersebut disebabkan oleh curah hujan dibeberapa daerah yang ada di daerah Sulawesi Selatan sebagai penyuplai terbesar sayur mayur.
Penyuplai sayur mayor di sejmlah pasar di kabupaten Kolaka selama ini lebih banyak dari provinsi Sulawesi Selatan seperti daerah Malino, Sinjai, Sidrap dan Enrekang. Belakangan pasokan sayur dari sejumlah daerah itu minim di akibatkan cuyaca hujan yang terus mengguyus dalam beberapa pekan terakhir ini.
Minimnya pasokan sayuran masuk ke Kabupaten Kolaka membuat, harga sejumlah jenis sayur mayur merangkak naik, seperti sayur sawi hijau, kangkung, bayam, kol dan kacang panjang.
Untuk harga sayur sawi hijau, dari harga Rp 2 ribu perikat naik menjadi Rp 5 ribu perikat, kangkung dari harga Rp 2 ribu perikat naik menjadi Rp 5 ribu, bayam dari harga Rp 3 ribu perikatnya, kini naik menjadi Rp. 7500 perikat. Begitu juga untuk harga kol dari Rp 5 ribu perkilonya kini naik menjadi Rp 10 ribu perkilo gram. Sedangkan harga kacang panjang di banrol dua ikat Rp 5 ribu kini naik menjadi Rp 15. Ribu perdua ikat.
“Kenaikan harga sayur mayur tersebut sudah berlangsung sepuluh hari selama ramadhan,
hingga menyebabkan stok sayur mayur yang ada di pasar raya mekongga kolaka kurang sehingga memicu kenaikan harga,” ujar Daeng Karra salah satu pedagang sayur di pasar raya Mekongga.
Hingga saat ini kenaikan harga sayur mayur di pasar raya Mekongga Kolaka, diperkiran hingga memasuki Idul Fitri.
ASDAR LANTORO
PUBLISHER : HERMAN
Komentar