Kondisi Ekonomi Sultra Membaik, Angin Segar untuk Perbankan

kegiatan BI Perwakilan Sulawesi tenggara saat menggelar kegiatan perbankkan di di kota Kendari. FOTO : LM FAISAL
Kegiatan BI Perwakilan Sulawesi tenggara saat menggelar kegiatan perbankkan di di kota Kendari.
FOTO : LM FAISAL

tegas.co, KENDARI, SULTRA – Bank Indonesia (BI) mencatat, kondisi perenomian Sulawesi Tenggara (Sultra) pada triwulan I 2017 kian membaik. Keadaan tersebut berpotensi memberikan dampak positif bagi seluruh perbankan di Sulawesi Tenggara.

Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) BI Sultra, Minot Purwahono mengungkapkan, pada triwulan I 2017, ekonomi Sultra tumbuh sebesar 8,4 persen (yoy), tumbuh jauh lebih lebih besar dibanding secara nasional. Selain itu pertumbuhan ekonomi Sultra merupakan pertumbuhan tertinggi setelah Kalimantan Tengah.

Iklan Pemkot Baubau

“Pertumbuhan kita jauh dari perkiraan, dimana kita perkirakan hanya  tumbuh 7,0 persen, tapi nyatanya mencapai 8,4 persen,” ungkap Minot dalam kegiatan Deseminasi Perekonomian Terkini dan Sosialisasi PERPU Nomor 1 tahun 2017 tentang akses Informasi Keuangan Untuk Kepentingan Perpajakan di salah satu hotel di Kendari, Senin (19/6/2017).

Ia menjelaskan, perbaikan kondisi ekonomi Sultra tahun ini dikarenakan adanya Undang Undang Minerba. Namun tidak hanya itu, kondisi tersebut juga disebabkan adanya pertumbuhan yang baik pada sektor pertanian, perdagangan, serta konsumsi rumah tangga.

Lanjut Minot, membaiknya kondisi perekonomian di Sultra juga tidak lepas dari upaya pengendalian inflasi yang dilakukan. Sehingga, Inflasi di Sultra sampai pada Mei 2017 masih terjaga dengan baik, yaitu tercatat secara tahunan tumbuh hanya 2,67 persen.

“Walaupun dampaknya belum dirasakan langsung saat ini, tapi kondisi perekonomian Sultra yang membaik ini merupakan angin segar untuk perbankan,” jelas Minot.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Sultra sampai pada triwulan IV 2017 diperkirakan tumbuh 8,3 sampai 8,7 persen (yoy), mengalami akselerasi jika dibandingkan periode 2016 yang tumbuh sebesar 6,5 persen.

“Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tentu akan berdampak baik pada perbankan,” tandasnya.

LM FAISAL

PUBLISHER : HERMAN

Komentar