Pasar Andoolo Utama Terendam Banjir, Aktifitas Pedagang Lumpuh

Pasar Suka Maju Desa Andoolo Utama Kecamatan Buke terendam banjir. Aktifitas perdagangan lumpuh. FOTO : BAHTIAR
Pasar Suka Maju Desa Andoolo Utama Kecamatan Buke terendam banjir. Aktifitas perdagangan lumpuh.
FOTO : BAHTIAR

tegas.co, KONSEL, SULTRA – Aktifitas perdagangan di Pasar Suka Maju Desa Andoolo Utama Kecamatan Buke lumpuh akibat banjir yang merendam. Pedagang dan warga yang akan melakukan jual beli terpaksa harus di urungkan, mengingat hamper seluruh lokasi pasar, bahkan pemukiman warga terendam banjir akibat luapan sungai Watumokala, termasuk jebolnya tanggul sungai.

Terendamnya  pasar Suka Maju tersebut para pedagang yang sejak dini hari sudah menyiapkan dagangannya terpaksa harus dikemasi dan diungsikan di tempat yang aman. Begitu juga warga yang akan datang berbelanja untuk persiapan menjelang lebaran terpaksa harus kembali, mengingat akses untuk menuju pasar terbesar di Konsel tersebut sudah tidak bisa dilalui kendaraan.

Iklan Pemkot Baubau

“Banjir datang sekitar pukul 05.30, sehingga pedagang sudah menggelar dagangannya sejumlah lods. Melihat air semakin tinggi dan memasuki lods-lods pedagang, barang dagangan langsung di kemasi,” ujar Bahtiar salah seorang warga Potoro, Selasa (20/6).

Menurut Bahtiar, kondisi pasar DU dengan kedalaman air se lutut orang dewasa, tentunya aktifitas perdagangan tidak bisa dilakukan. Pedagang maupun pembeli langsung mengamankan diri melihat masih masih terus naik.

“Bukan saja pedagang yang mengungsikan barang, warga sekitar pasar juga demikian langsung berkemas untuk mengamankan barang barang untuk diamankan di tempat yang lebih tinggi,” katanya.

Senada dengan Urmi, salah satu warga yang ditemui awak media ini mengaku, datang di psar DU sejak pagi sekitar pukul 06.00 Wita. Sesampainya di depan Puskesmas Andoolo Utama, kendaraan sudah tidak bisa melintas. Itu dikarenakan jembatan yang ada sebelum p-asar Suka maju sudah tenggelam.

“Sejak pagi kami dan keluarga datang untuk belanja untuk kebutuhan lebaran, tetapi sampai di pasar kondisi air sudah merendam pasar, sehinga tidak ada yang berpasar,’ katanya singkat.

MAHIDIN

PUBLISHER : HERMAN

Komentar