Banjir Konsel 630 KK Terdampak 277 KK Mengungsi 

Banjir yang melnada wilayah Andoolo, belasan rumah warga terendam banjir. FOTO : HERMAN
Banjir yang melanda wilayah Andoolo, belasan rumah warga terendam banjir.
FOTO : HERMAN

tegas.co. KONSEL. SULTRA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis data sementara korban terdampak bencana banjir se Konsel.

Kepala BPBD Kab. Konsel, Ir Armansyah menjelaskan banjir yang melanda wilayah Konsel akibat hujan yang turun dengan intensitas tinggi, hingga sungai-sungai besar yang ada tidak bisa menampung debit air akhirnya meluap hingga ke pemukiman warga.

Iklan Pemkot Baubau
Salah satu rumah warga di Desa Anese kecamatan ndoolo Barat yang terrendam banjir. FOTO : MAHIDIN
Salah satu rumah warga di Desa Anese kecamatan ndoolo Barat yang terrendam banjir.
FOTO : MAHIDIN

“Banjir kali ini akibat hujan yang turun sejak tadi malam hingga petang. Akibatnya sungai Roraya meluap hingga ke perkampungan,” ujarnya saat melakukan pemantauan di Desa Andoolo, Kec. Andoolo pagi tadi. Selasa (20/6/2017).

Armansyah merinci data sementara wilayah yang terdampak banjir, sedikitnya ada 7 kecamatan yang meliputi, Kec. Laeya, Palangga, Andoolo, Andoolo Barat, Buke, Kolono Timur dan Kec. Baito.

Rinciannya : Desa Anese 15 rumah, Kelurahan Alangga 12 rumah, Desa Bima Maroa 19 rumah, Desa Anggoroboti 45 rumah, Desa Ambesea 174 rumah, Desa Laeya172 rumah, Desa Tetenggolasa 112 rumah, Desa Andoolo Utama (DU) 5 rumah, Desa Ngapawali 20 rumah, Desa Baru Putih 12 rumah, Desa Amolengu 34 rumah serta Desa Ampera 10 rumah.

“Data sementara yang masuk 625 Kepala Keluarga (KK) dengan jiwa 1924 yang terdampak banjir. Dan yang mengungsi berjumlah 277 KK dengan jiwa 856, ”  jelasnya.

Selain itu, kata Armansyah ada beberapa juga fasilitas umum yang terdampak. Dan infrastruktur jalan sekitar ribuan meter yang mengalami kerusakan serta ratusan hektar sawah yang mengalami kebanjiran.

“Fasilitas umum yang kebanjiran Puskesmas I, Pasar I, serta 300 HA persawahan dan jalan 2 KM mengalami kerusakan, ” terangnya.

Sejauh ini, langkah yang telah dilakukan adalah terus melakukan pemantauan dan pendataan serta pendistribusian bantuan.

“Kami masih terus update data korban banjir, personil BPBD sudah menyebar melakukan pemantauan dan pendataan. Serta mendirikan tenda dan pendistribusian logistik, seperti bantuan makanan siap saji diseluruh wilayah yang terdampak banjir,” paparnya.

Sementara itu di desa Lanowulu dan Tatangge Kecamatan Tinanggea juga mengalami banjir kiriman dari hulu sungai Roraya seperi di wilayah Andoolo, Anese dan lalembbu yang bermuara di Lanowulu. Banjir yang terjadi pagi tadi Rabu (21/6) telah merendam perkebunan dan tamanan padi warga, termasuk puluhan pemukiman warga mulai terendam.

Camat Tinanggea Ivan Adriansyah Togala bersama unsure Muspika telah melakukan peninjauan langsung di lokasi banjir di desa lanowulu dan Tatangge untuk dilakukan penanganan khususnya evakuasi dan sekaligus pendataan warga yang tertimpa bencana banjir.

“Kami saat ini masih melakukan peninjauan loasi banjir di Lanowulu. Dari kondisi banjir, rumah warga sudah mulai digenangi air, termasuk badan jalan yang akan menghubungkan Tinanggea – Bombana di lanowulu sudah terendam air,” ujar Betsar kepada awak media ini, Rabu (21/6).

Menurutnya banner yang terjadi di lanowulu, Roraya dan tatangge tersebut merupakan banjir kiriman dari hulu sungai Roraya seperti di daerah lalembuu, Bima maroa, Anese hingga di Andoolo. Ditambah lagi dengan datang air pasang di laut di muara Lanowulu sehingga menyebabkan banjir dan menggenang rumah warga.

“Camat Tinanggea sudah menyampaiakan kepada kepala desa di bantu warga lainnya untuk segera mengevakuasi warga yang terdampak banjir kiriman tersebut,” katanya.

MAHIDIN

PUBLISHER : HERMAN

Komentar