tegas.co, KOLAKA, SULTRA – Pengunjung wisata alam tamborasi yang di kenal sebagai sungai terpendek di dunia, di Desa Tamborasi, Kecamatan Iwoimenda, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara ( Sultra ), ramai dipadati pengunjung dari satu hari setelah lebaran dan hingga hari ini pengunjung terus berdatangan dari wisatawan lokal maupun wisatawan dari luar daerah provinsi.
Pantauan Tegas.co para pengunjung terlihat memadati area pintu palang masuk permandian untuk membeli karcis. Suasana pemandangan alam yang begitu sejuk dan dinginnya air sungai tamborasi seperti Ace membuat para wisatawan dalam dan luar kota tertarik untuk mengunjungi sungai terpendek di dunia ini.
Selain suasananya yang sejuk dan pemandangannya yang indah, wisata ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas sarana dan prasarana untuk memuaskan para pengunjung, seperti adanya kasebo yang begitu bersih dan nyaman ketika dipakai beristirahat dengan sanat keluarga, adanya WC umum yang begitu bersih serta beberapa fasilitias umum lainnya.
“Tiap tahun kami selalu berlibur dipermandian tamborasi bersama keluarga ini karena airnya yang bersih, suasananya yang sejuk dan pemandangannya begitu indah,” ujar salah seorang pengunjung kepada Tegas.co, Rabu (28/17).
Kepala pengelolah wisata alam tamborasi, Abu Naim menambahkan, wisata alam tamborasi tiap tahunnya selalu di padati oleh pengunjung dari masyarakat lokal hingga manca negara untuk datang berlibur, selain fasilitasnya yang lengkap suasana permandian ini juga begitu sejuk dan indah sehingga para wisatawan tertarik untuk berwisata ke tamborasi.
“Kami sebagai pengelolah wisata ini lebih mengutamakan kenyamanan para pengunjung karena wisata ini sudah di kenal berbagai manca negara.
Ia mengimbau bagi masyarakat lokal sultra maupun masyarakat dari luar provinsi sultra jika ingin berwisata dengan pemandangan alam yang begitu indah dan sejuk langsung saja ke wisata alam tamborasi dengan menikmati berbagai fasilitas dan tak perlu kwatair jika tak membawa bekal karena wisata ini dilengkapi jajanan kuliner yang disediakan oleh masyarakat lokal setempat.
ILHAM
PUBLISHER : HERMAN
Komentar