tegas.co, KENDARI, SULTRA – Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Halu Oleo (UHO) selenggarakan Lokakarya untuk menyusun kurikulum baru. Dalam mendesain kurikulum baru, Jurusan Ekonomi Pembangunan libatkan para pemangku kepentingan, yakni pelaku usaha dan Pemerintah Daerah (Pemda) lingkup Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan, La Ode Suriadi mengatakan, dalam merancang kurikukulum baru, pihaknya sengaja melibatkan pemangku kepentingan guna mereka dapat memberikan penguatan terkait kurikulum yang dirancang.
“Kira-kira apa yang mereka (pemangku kepentingan) butuhkan supaya kita masukkan ke dalam kurikulum kita dan itu yang akan kita bekali kepada mahasiswa,” ujar Suriadi saat dijumpai di sela-sela Lokakarya di gedung Studio Mini FEB UHO, Selasa (11/7/2017).
Ia mengungkapkan, adapun kurikulum baru yang dirancang yaitu Kurikulum Kompetensi Nasional Indonesia (KKNI), menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah diterapkan sebelumnya.
Dijelaskannya, saat ini pihaknya telah membuka tiga konsentrasi, yakni konsentrasi Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Keuangan Daerah dan Ekonomi Syariah. Dengan KKNI, pihaknya mengupayakan setiap lulusannya memiliki skil masing-masing sesuai dengan konsentrasinya.
“KKNI ini tidak lagi melihat kompetensi lulusan yang diukur hanya dengan ijasah, melainkan kita merancang kurikulum yang bisa menghasilkan lulusan yang memiliki skil,” jelas Suriadi.
Ia menambahkan, usai pelaksanaan Lokakarya, pihaknya akan langsung merekomendasikan melalui Dekan FEB UHO untuk kemudian memperoleh Surat Ketetapan (SK) dari Rektor UHO, Sehingga, kurikulum baru atau KKNI yang telah drancang nantinya bisa segera diterapkan.
“Kurikulum itu akan kita wajibkan kepada mahasiswa semester baru, sedangkan yang semester akhir, terkhusus mata kuliah konsentrasi, itu nanti kita akan kuliahkan secara khusus,” tutupnya.
LM FAISAL
PUBLISHER : MAS’UD
Komentar