Aktivitas Penambangan di Kolaka Resahkan Warga

Jalan yang menghubungkan Kabupaten Kolaka dan Bombana ini mengalami rusak dan licin akibat sring di lintasi kendaraan pengangkut ore milik PD Aneka usaha. FOTO : ASDAR LANTORO
Jalan yang menghubungkan Kabupaten Kolaka dan Bombana ini mengalami rusak dan licin akibat sering di lintasi kendaraan pengangkut ore milik PD Aneka Usaha.
FOTO : ASDAR LANTORO

tegas.co, KOLAKA, SULTRA – Aktivitas pengangkutan material tambang (ore), milik Perusahaan Daerah (PD) Aneka Usaha, dari stok file menuju pelabuhan jetty di Desa Tambea, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, meresahkan warga sekitar dan pengguna jalan. Pasalnya, kendaraan pengangkut ore yang holing, melintasi jalan Provinsi sehingga jalan tersebut berlumpur dan licin.

Seperti pengangkutan ore nikel yang dilakukan oleh PD Anek usaha, Rabu (12/7), sejumlah truk yang melintasi jalan provinsi membuat kondisi jalan semakin rusak dan licin. Terlebih lagi di saat musim hujan, kondisi jalan semakin rusak berat.

Akibat penggunaan jalan Provinsi sepanjang dua kilometer, oleh PD Aneka Usaha dari stok file yang berlokasi di Desa Tambea, menuju pelabuhan jetty PT SSB di Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa.

Selain licin dan berlumpur, jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Bombana yang dilintasi kendaraan pengangkut ore nikel untuk holing mengangkut ore, juga rawan kecelakaan lalulintas dengan kondisi jalan yang basah dan licin.

“Kondisi jalan di musim hujan saat ini semakin rusak berat, basah dan licin, sehingga pengguna kendaraan yang melintas di jalan tersebut harus lebih berhati-hati,” ujar Sopian salah satu warga yang ditemui awak ini, Rabu (12/7).

Atas aktifitas pengangkutan ore di jalan provinsi dan kabupaten tersebut membuat warga resah, karena itu diharapkan pemerintrah kabupaten Kolaka dan Provinsi untuk menghentikan pengangkutan ore nikel oleh PD Aneka Usaha tersebut.

“Kondisi jalan yang becek dan licin, terkadang motor kami harus tarik sambil berjalan kaki, untuk menghindari jalan licin dan sangat berbahaya,” kata Jumi salah seorang warga lainnya.

ASDAR LANTORO

PUBLISHER : HERMAN

Komentar