tegas.co., MUNA, SULTRA – Salah satu penunjung peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah terkoneksinya moda transportasi laut antara satu sama lain yang dapat memudahkan bagi petani, perternak dan nelayan dalam meningkatkan jejaringan pemasaran sampai ke provinsi lainnya.
Hal ini disampaikan Hugua disela-sela kunjunganya ke Pulau Muna, (15-16) Juli 2017. Mantan Bupati dua Wakatobi periode ini bersama robongan, meninjau Pelabuhan Ferry Tondasi di Kabupaten Muna Barat (Mubar). Dia menilai, Pelabuhan Ferry Tondasi memegang peranan penting dalam kemajuan ekonomi Sultra melalui Pulau Muna.
Dirinya meyakini, jika Kapal Ferry dari Mubar ke Bira Sulsel (PP) beroperasi kembali, maka menjadi satu-satunya jalur transportasi massal barang dan jasa dari Pulau Muna ke Daratan Sulawesi Selatan dan menjamin kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Pulau Muna tersebut.
Menurut The Next Gubernur Sultra ini, Tag Line Hugua, harga komiditas Pertanian, perikanan, peternakan, kerajianan dll, dari Pulau Muna pasti meningkat dan berlipat ganda dibandingkan sebelumnya, yang selama ini hanya dipasarkan secara konvensional kedaratan Pulau Buton dan daratan Kota Kendari di dalam wilayah Sultra.
Menurut Hugua, kemajuan suatu daerah sangat tergantung pada meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani, nelayan, buruh dan masyarakat kecil lain yang jumlahnya mencapai 75 persen dari jumlah penduduk.
“Jadi pemerintah harus memastikan bahwa pada tingkat masyarakat kecil ini, nilai tambah sumber daya ekonomi (uang), minimal 70 persen ada ditangan mereka (Masyarakat), bukan ditangan retailer atau pedagang, tentu salah satu jalan adalah pemasaran hasil komoditas dan jasa terjamin,”harap Mantan Bupati Wakatobi dua periode ini dalam rilisnya.
Untuk menjamin hal tersebut, lanjut The Nex Gubernur ini, Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya dalam pembangunan sarana, prasarana dasar dan sarana ekonomi seperti dermaga Ferry Tondasi dan Jalan Utama Tondasi-Kota Raha yang panjangnya sekitar 80 Km untuk bertemunya produsen dan konsumen sacara utuh (Pasar).
Hugua yakin, dengan beroperasinya Kapal ferry Tondasi-Bira (PP) tersebut, akan saling sinergi dengan pelabuhan dan Dermaga Ferry yang menghubungkan Sultra dengan provinsi tetangga yang dapat menjamin pasar komoditas, barang dan jasa.
Hal ini juga dapat bersinergi antara kabupaten Konut dan Kabupaten Konawe ke propinsi tetangga lain seperti ke Manado, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua dan Papua Barat. demikian juga Dermaga Langara di Pulau Wawonii Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), punya posisi yang sama dalam menghubungkan kawasan provinsi tetangga tersebut.
Pelabuhan strategis lainya yang sudah eksis seperti, Pelabuhan Pangulubelo di Wangi-wangi Wakatobi dan Palabuhan Murhum Baubau sebagai jalur lintasan utama Tol Laut Sabang-Merauke yang harus ditingkatkan fungsinya dalam menghubungkan kawasan Kepaulauan Wakatobi dan Kabupaten/Kota di Pulau Buton dengan kawasan, NTT, NTB, Bali dan Pulau Jawa secara umum.
Sama halnya dengan eksistensi Pelabuhan Ferry-Kolaka yang menghubungkan Kolaka-Bone di Sulsel dan pelabuhan Tobaku di Konut, perlu ditingkatkan peran dan fungsinya dalam meningkatkan nilai tambah ekonomi di Kawasan Kolaka dan Kolaka Utara.
Menurut Hugua, selama ini, dirinya sudah mengunjungi semua kawasan Pelabuhan dan Dermaga Ferry tersebut dan Optimis bahwa, dengan meningkatnya sarana dan fungsi fasilitas dan moda transportasi tersebut akan membuat petani dan nelayan serta masyarakat kecil hidupnya lebih sejahtera.
PUBLISHER : MAS’UD
Komentar