Harga Sayuran, Cabai dan Tomat Masih Mahal

Harga cabai dan Tomat masih pedas di sejumlah pasar tradisional di kota Kendari.
FOTO : FEBRI

tegas.co, KENDARI, SULTRA – Harga sayuran, cabai dan tomat di beberapa pasar tradisional di Kota Kendari masih mahal hingga pekan ke tiga pasca lebaran idul Fitri. Kenaikan harga sayuran, Cabai dan tomat ini di picu oleh musim hujan yang berkepanjangan sehingga membuat petani sayuran banyak yang gagal panen.

Selain harga sayur yang melambung tinggi, pasokan sayurpun dari petani juga sudah jarang, sehingga stoke jarang di dapati pedagang dari para bakul  dan petani.

Untuk harga sayuran saat ini mencapai dua hingga kali lipat dari harga biasanya, kenaikan harga sudah terjadi sejak bulan ramadhan lalu dan hingga kini belum ada penurunan bahkan sebahagian sayuran terus mengalami kenaikan harga, seperti sayur bayam, kangkung,  terong dan sayur kol.

Harga sayur di sejumlah pasar tadisional di kota kendari semakin mahal pasca lebaran. FOTO : FEBRI
Harga sayur di sejumlah pasar tadisional di Kota Kendari semakin mahal pasca lebaran.
FOTO : FEBRI

Wa Dasi salah seorang pedagang sayur di pasar sentral Mandonga mengaku, naiknya harga sayur ini karenakan musim hujan yang terus berkepanjangan, sehingga petani mengalami gagal panen. Selain itu stoke sayuran dari petani sudah jarang masuk ke pasar.

“Kami menjual sayur agak mahal, karena harga belinya kjuga dari petani juga mengalami kenaikkan harga dan stoke terbatas,” ujarnya saat ditemui di pasar basah mandonga, Jum,at (21/7).

Menurutnya, harga sayuran seperti kangkung yang biasanya di jual Rp 3 ribu perikatnya, kini menjadi Rp 5 – 6  Ribu perikatnya. Begitu juga dengan sayuran lain seperti terong, koll, sawit juga demikian naiknya dua kali lipat.

“Kami jual sepertio itu agar juga kami mendapatkan keuntungan seteah membeli dari pemasuk sayur,” katanya singkat.

Begitu dengan harga cabai dan tomat juga ikut merangkak naik hingga 100 persen di pasar-pasar tradisional di Kota Kendari.

Kenaikan harga cabai dan tomat ini telah terjadi sejak dua pekan lebih, untuk memeneuhi kebutuhan bumbu dapur, warga terpaksa mengurangi pembelian.

Anna salah seorang pembeli mengakui, jika harga beberapa bumbu dapur sangat mahal akhir-akhir ini, biasanya cabai dan tomat di beli satu kilo untuk seminggu, kini hanya bisa membeli setengah kilo saja.

“Terpaksa harus dikurangi pembelian untuk Cabai dan tomat. Mengingat harganya mencapai puluhan ribu perkilogramnya,” katanya singkat.

Sementara itu Mega salah seorang pedagang cabai dan tomat juga mengeluhkan kenaikan harga yang sangat tinggi, sebab pedagang juga kesulitan  menjual dagangan mereka, jika di jual dengan harga  yang mahal bisa-bisa cabai dan tomat tidak laku terjual dan akan busuk.

“Saat ini memang mahal untuk Tomat dan cabai, mengingat musim hujan yang berkepanjangan, membuat petani gagal panen, sehingga stoke juga kurang. Namun demikian, pedagang juga tidak melakukan penjualan dengan harga yang paling mahal, karena minat beli masyarakat juga kurang,” terangnya.

FEBRI

 PUBLISHER : HERMAN

Komentar