tegas.co, ACEH BESAR – Kegiatan sekolah anti narkoba dibuka langsung oleh ketua Umum Yayasan Pintu Hijirah (SIRAH) Dedi Saputra S. Sos. I. terselenggaranya kegiatan itu dengan tujuan guna memperbanyak kader relawan basirah (gerakan anti narkoba) yang siap terjun ke masyarakat menyampaikan edukasi tentang narkoba di kantor Basirah jumat sore (21/7) di di Desa Kuta Lamreung, Darul Imarah, Aceh Besar.
Pemateri kegiatan sekolah anti narkoba diisi oleh kabid Rehabilitasi BNNP Aceh Sayuti, didampingi oleh kasi rehab narkoba dr Deni dan kabid pasca rehabilitasi Saifullah, SPd Adapun judul materi tentang UUD 35 tentang narkotika.
Sementara para relawan di persiapkan untuk bisa menangani pengguna narkoba melalui rehabilitasi sosial rawat jalan.
Sayuti menyampaikan bahwa pentingnya terkait informasi terhadap rehabilitasi narkoba dan masyarakat wajib melapor apabila ada anggota keluarga/masyarakat yang terindikasi penggunaan narkoba.
“Laporan tersebut juga bisa kita sampaikan/datang langsung Ke BNN. Kemudian bisa juga dilaporkan pada IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) seperti Yayasan Pintu Hijrah (Sirah). Pengguna narkoba yang telah dilaporkan dan menjalani rehabilitasi tidak akan dituntut secara hukum,” tegas Sayuti.
Sayuti berharap kepada seluruh peserta kegiatan sekolah anti narkoba ini setelah mereka lulus dapat menjadi guru dalam menyampaikan tentang bahaya narkoba.
“Harapan saya pesan dan materi ini menjangkau seluruh informasi terhadap para pengguna narkoba agar mereka sadar untuk tidak menggunakan narkoba lagi dengan menjalani program rehabilitasi,” harap Sayuti.
Abdul Hakim sebagai ketua DPW Basirah Aceh Besar sekaligus panitia penyelenggara sekolah anti narkoba menyatakan bahwa sekolah tersebut dilaksanakan sebanyak 12 kali pertemuan. Peserta yang ikut kegiatan tersebut beragam dan berasal dari daerah berbeda.
“Setelah mereka training mereka akan kita kirim langsung magang
ke lapangan, seperti ke tempat rehabilitasi, yayasan narkoba, ke BAPAS, LAPAS dan terjun kebmasyarakat guna memberikan edukasi dan informasi tentang narkoba,” tegas Hakim.
“Kegiatan sekolah anti narkoba ini merupakan gelombang ke dua dengan peserta 15 orang setiap gelombang. Peserta gelombang pertama sudah mulai bergerak untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat dan sekolah agar menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba.” pungkas Hakim
MAN
PUBLISHER : HERMAN
Komentar