Menpora Tidak Ingin Generasi Hebat Terputus Akibat Narkoba

perngukuhan 200 Kader Inti Pemuda Anti-Narkoba yang dihadiri menteri pemuda Olahraga Imam Nahrawi, Jum'at (21/7/2017). FOTO : NADHIR ATTAMIMI
Pengukuhan 200 Kader Inti Pemuda Anti-Narkoba yang dihadiri menteri pemuda Olahraga Imam Nahrawi, Jum’at (21/7/2017).
FOTO : NADHIR ATTAMIMI

tegas.co., YOGYAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi tidak menginginkan apabila generasi hebat yang dimiliki Indonesia terputus akibat penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang hingga saat ini sangat marak dikalangan remaja.

“Selaku pemerintah kita tidak ingin generasi yang hebat ini terputus gara-gara menjadi korban peredaran narkoba,” kata Menpora usia mengukuhkan 200 Kader Inti Pemuda Anti-Narkoba, Jum’at (21/7/2017).

Menpora mengungkapkan, kuantitas remaja di Indonesia saat ini berjumlah sekitar 60 juta orang. Angka sebanyak itu akan menjadi sasaran empuk bagi mafia narkoba yang akan memutus mata rantai generasi terhebat yang dimiliki Indonesia.

Untuk melindunginya, Kemenpora selaku yang bertanggung jawab penuh terhadap generasi pemuda akan selalu memberikan edukasi dan pelatihan tentang bahayanya penggunaan narkoba.

“Kita akan mengadakan pelatihan pemuda anti-narkoba sebagai program setiap tahunnya,” kata Menpora.

Dengan adanya kegiatan tersebut, Menpora berharap, agar semakin banyak masyarakat dilapangan secara tegas dan berani melawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

“Kalau masyarakat diam, cenderung memberikan ruang kepada para mafia narkoba untuk menghancurkan generasi kedepan, maka dari itu tidak bisa dibayangkan kedepannya,” ujar Menpora.

Menpora menambahkan, untuk pelatihan Kader Inti Pemuda Anti-Narkoba tahun 2017 kurang lebih 25 ribu orang yang berhasil direkrut. Kedepannya, mereka akan kembali kemasyarakat dan melatih kader-kader selanjutnya.

“Kader Inti untuk Jogja tahun ini sebanyak 200 orang, setiap pemuda akan merekrut masing-masing 25 orang didaerahnya sehingga Jogja akan memiliki 5000 kader baru,” tutupnya.

NADHIR ATTAMIMI

PUBLISHER : HERMAN

Komentar