Ansor dan Banser Sleman Deklarasi Dukungan Terhadap Perpu Ormas

Ansor dan Banser Sleman saat membubuhkan tandatangan Deklarasi Dukungan Terhadap Perpu Ormas. FOTO : NADHIR ATTAMIMI
Ansor dan Banser Sleman saat membubuhkan tandatangan Deklarasi Dukungan Terhadap Perpu Ormas.
FOTO : NADHIR ATTAMIMI

tegas.co., SLEMAN, YOGYA – Ansor dan Banser Kabupaten Sleman menyatakan sikap mendukung Perpu No. 2 Tahun 2017 tentang Ormas lewat deklarasi desakan pembubaran Ormas yang anti terhadap Pancasila. Deklarasi tersebut bertempat di Asrama Haji Yogyakarta, pada Minggu (23/7/2017).

Wakil Banser Sleman, Abdul Muiz menerangkan, diterbitkannya Perpu tersebut bukan sebagai perlawanan kepada organisasi manapun, melainkan untuk bersama-sama menjaga dan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Rangkaian deklarasi ini kita sampaikan agar pemerintah mengetahui bahwa dari Kabupaten Sleman dukungan ormas-ormas sangat luar biasa dan komitmen kepada negara Republik Indonesia,” katanya.

Lanjut Muiz, pandangan Ansor dan Banser adalah NKRI harga mati. Ia mengakui, orams manapun yang hendak mengganti ideologi bangsa sangat perlu untuk dirangkul dan diajak berdiskusi dan disadarkan bahwa hidup di Indonesia harus berasaskan ideologi Pancasila.

Deklarasi dan pernyataan sikap tersebut juga di ikuti oleh beberapa Organisasi Masyarakat (ormas) di luar Ansor dan Banser yakni, FKPPI, Pemuda Pancasila,Paksi Katon, Angkatan Muda Kristen, Pemuda Katolik, Pemuda Demokrat, Keluarga Hindu Darma, Penggiat Seni Arum Kusumo, Paguyuban Seni Rakyat Sleman, PMII Sleman dan Karang Taruna Sleman.

“Mereka semua sepakat untuk mendesak pembubaran ormas anti pancasila,” tambahnya.

Sementara itu, Penasehat Ansor, Hafidz Asrom, sangat mendukung atas apa yang telah dilakukan pemerintah, bahwa Pancasila tidak bisa di otak atik lagi.

“Yang dilawan Perpu itu bukan ormasnya melainkan isi dari ormasnya,” paparnya.

Ia berharap, agar kedepan ormas-ormas lain yang kira-kira sependapat dan dapat mengikuti cara-cara seperti ini agar NKRI kita dapat menjadi kuat.

NADHIR ATTAMIMI

PUBLISHER : HERMAN

Komentar