tegas.co, JEPARA, JATENG – Lesunya bisnis meubel dan ukiran di Jepara saat ini harus membuat inovasi terbarukan, seperti halnya dengan bisnis yang dijalani oleh Miftahudin warga desa Langon, Tahunan, Jepara, Jawa Tengah. Kini beralih profesi menjadi pengrajin peti mati.
Ia memulai bisnis peti mati ini karena tidak kesengajaannya, karena sebelumya di bisnis mebel sering tertipu, dibawa orang dan tidak dibayar oleh konsumnen, sehingga berinisiatif untuk mencoba meneruskan bisnis milik orang tuanya.
“Hingga saat ini Alhamdulillah pesnan peti matipun semakin meningkat,” imbuhnya.
Harga peti mati buatannya berfariatif, jika terbuat dari kayu rimba (pohon durian) berkisar 1 juta 500 ribu rupiah, sedangkan untuk bahan terbuat dari kayu jati kisaran 5 juta rupiah.
Selain dipasarkan di pulau jawa, juga dipsaarkan ke luar pulau jawa seperti Pekanbaru, Kalimantan, Sumatra bahkan saat ini peti matinya diminati pasar Australia.
Untuk pengerjaan satu buah peti mati antara 4 hari sampai dengan satu minggu, tergantung tingkat kesulitan dan permintaan konsumen.
DSW
PUBLISHER : HERMAN
Komentar