tegas.co., YOGYAKARTA – Untuk mengenang dan mengabadikan peristiwa gugurnya para tokoh dan perintis Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI), TNI Angkatan Udara Adisutjipto pada tanggal 29 Juli 2017 akan memperingati Hari Berkabung atau disebut sebagai Hari Bhakti.
Komandan Landasan Udara (Danlanud) Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M mengatakan, Pangkalan Udara Adisutjipto saat ini telah siap untuk mengenang para tokoh pahlawan AURI dengan menggelar Hari Bhakti TNI AU.
“Mulai 29 Juli 1962 diubah menjadi Hari Bakti TNI AU yang sejak saat itu seluruh warga TNI AU memperingatinya secara terpusat di Pangkalan Udara Adisutjipto,” kata Danlanud saat menggelar Jumpa Pers, Rabu (26/7/2017).
Lanjut Danlanud, tanggal 29 Juli mempunyai makna yang sangat berarti bagi TNI Angkatan Udara. Pada tanggal tersebut, tepatnya 29 Juli 1947, ada 2 peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, khususnya TNI Angkatan Udara.
“Peristiwa yang pertama adalah keberhasilan Angkatan Udara Republik Indonesia dalam melakukan serangan udara terhadap kedudukan militer Belanda di Semarang, Ambarawa dan Salatiga,” terangnya.
Danlanud menerangkan, serangan udara tersebut merupakan serangan udara yang pertama kali dilakukan oleh Angkatan Udara Republik Indonesia.
“Sedangkan peristiwa kedua yang terjadi pada tanggal tersebut adalah tertembaknya pesawat Dakota VT-CLA yang mengakibatkan gugurnya para perintis Angkatan Udara Republik Indonesia, yaitu Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrachman Saleh, Komodor Muda Udara A. Adisutjipto dan Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wirjokusumo,” jelasnya.
Adapun rangkaian kegiatannya, kata Danlanud, ada beberapa kegiatan untuk mengenang peristiwa tersebut meliputi acara pokok Ziarah di Monumen Ngoto dan Upacara militer dengan Inspektur Upacara Kepala Staf TNI AU Marsekal Hadi Tjahjanto yang dipusatkan di di Lapangan Dirgantara Kampus AAU.
“Selain acara pokok tersebut juga akan dilaksanakan acara lain yakni Tirakatan, Sarasehan dan Napak Tilas,” tutup Danlanud.
NADHIR ATTAMIMI
PUBLISHER : HERMAN
Komentar