Selama 18 Hari, 27 Kontingen Ramaikan FKY ke-29

Peserta Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-29 yang dibuka Gubernur Sri Sultan. FOTO : NADHIR ATTAMIMI
Peserta Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-29 yang dibuka Gubernur Sri Sultan.
FOTO : NADHIR ATTAMIMI

tegas.co., YOGYAKARTA – Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-29 yang digelar selama 18 hari, mulai tanggal 27 Juli hingga 13 Agustus bakal diramaikan sebanyak 27 kontingen dari berbagai komunitas yang berada dan menetap di Kota Yogyakarta.

Diantara kontingennya, Bregada Keraton, Plangkir Paku Alam, Bregada Hasta Tama, Bregada Kismo Kuncoro, Bregada Mloyo Kusumo, Bregada Rogoyudo, Desa Singosaren, Komunitas Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Teather Semero, Sanggar Didik.

Selanjutnya, Artha Dance Company, Sanggar Anak Saraswati, Komunitas Seni Aska Aksara, Obar Abis SMK 2 Wonosari, Laskar Seni FIP UNY, Bayu Badjra, Pelangi Entertainment, Aswo Pradonggo Badran, Girimulyo, Sanggar Tari Sakura, Turi, Sanggar Seni RnB, Fak Teknik UNY, dan Pitpaganda.

Roby Setiawan selaku Direktur Seni dan Kreatif sekaligus Ketua Umum FKY 29 mengatakan, kegiatan tersebut bukan semata-mata ruang untuk bertransaksi melainkan juga sebagai ruang presentasi.

“Kali ini, FKY menyajikan program kesenian, seni rupaya, tradisi modern dan kontemporer,” papar Roby, pada Kamis (27/7/2017).

Kegiatan tersebut bakal berlangsung di Planet Pyramid, Bantul. Menurutnya, tempat tersebut dinilai sebagai salah satu tempat yang tepat untuk meleburkan pasar dan nilai-nilai budaya.

“Besar harapannya, banyak kesenian yang berkolaborasi di FKY bisa menjaga predikat Yogyak sebagai kota seni dan sebagai barometer kesenian,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono langkah panjang FKY hingga tahun ke 29 tenti tidak lepas dari dukungan semua pihak-pihak terkait yang mempunyai komitmen untuk menjaga seni dan budaya di DIY.

“Melihat antusiasme masyarakatnya tentu kita berbangga, Jogja sebagai kota budaya yg mempunyai implikasi terhadap kepariwisataan patut berbeah diri dari segi waktu-kewaktu,” tutupnya.

NADHIR ATTAMIMI

PUBLISHER : HERMAN

Komentar