tegas.co, JEPARA, JATENG – Hari Anak Nasional (HAN) dan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) kita bangun kader bangsa melalui keluarga yang berketahanan. Itulah tema perayaan HAN Kabupaten Jepara, yang dilaksanakan, Senin (31/07/2017) bertempat di Gedung Wanita RA. Kartini Jepara.
Perayaan ini dihadiri kurang lebih 665 peserta yang terdiri dari Forkopimda, OPD, Kecamatan, LSM dan mitra kerja, karyawan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), forum anak dan kader.
Kepala DP3AP2KB Ir. B. Haryono Wibowo menjelaskan, beragam kegiatan sengaja digelar pihaknya, untuk memeriahkan puncak kegiatan dua hari besar di Indonesia, yakni Hari Anak Nasional ke-33 dan Harganas ke-24, dengan tujuan meningkatkan peran serta seluruh kementerian/lembaga, stakeholder dan mitra kerja serta masyarakat dalam peningkatan ketahanan keluarga dan pemenuhan hak anak. Meningkatakan kesadaran keluarga dalam penerapan delapan fungsi keluarga, menigkatkan peran keluarga dan masyarakat dalam pembentukan karakter sejak dini.
Selain itu dikatakan Haryono, kegaitan ini dimaksudkan pula dalam rangka terlaksananya empat pendekatan keteahanan keluarga.
“Berkumpul, berinteraksi, berdaya, perduli dan berbagi. Sehingga mendorong terwujudnya Kabupaten Jepara layak anak,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kepala DP3AP2KB juga menyebut ada beberapa kegaitan dalam Peringatan HAN dan HARGANAS tahun ini, yakni gebyar mewarnai untuk TK/RA, Pembentukan Forum Anak Desa, dan lomba-lomba lainnya,
“Lomba-lomba program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) tingkat kabupaten yaitu, akseptor KB Lestari, lomba Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), Duta Genre, serta motivator KB pria,” terangnya.
Terkait beragam kegiatan ini, Bupati Ahmad Marazuqi, SE dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Ir. Sholih, MM berharap, akan mampu menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen masyarakat, guna lebih menghayati, menghormati dan menjamin hak-hak anak, termasuk di dalamnya menguatkan peran keluarga, sebagai lembaga utama dan pertama bagi tempat pendidikan, pengasuhan maupun menjadi ruang anak untuk mendapatkan pengetahuan.
“Oleh sebab itu, dengan diselenggarakannya kegaitan ini diharapkan dapat menggugah setiap individu, orang tua dan keluarga untuk memahami pentingnya peran, tugas, tanggungjawab, dan kewajiban masing-masing dalam memenuhi hak anak dan melindungi anak. Di tangan merekalah masa depan anak-anak dibangun,” kata Bupati.
Bupati yang terpilih di periode kedua itu mengaku, prihatin akan permasalahan krusial yang harus dihadapai saat ini, adalah meningkatnya berbagai kasus kekerasan terhadap anak, baik kekerasan fisik maupun seksual. Semakin banyaknya pecandu narkoba, korban HIV, perdagangan anak, pornografi, dan lain sebagainya. Dimana anak bukan lagi sebagai korban namun sebagai pelaku.
“Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), trend kasus pelanggaran anak mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016 mencapai 4.620 kasus,” akunya.
Kasus pornografi disebutkan Bupati merupakan kasus yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Data tahun 2016, menyebutkan bahwa anak korban pornografi mencapai 587.
“Hal ini menduduki ranking ke-3 setelah kasus berhadapan dengan hukum yang mencapai 1.314 kasus anak dalam bidang keluarga sejumlah 857 kasus,” ungkapnya
Masih dalam sambutanya dikatakan Bupati, untuk Kabupaten Jepara dikatakannya sampai Maret tahun ini, tercatat ada 18 kasus kekerasan terhadap anak.
“Enam kasus anak berhadapan dengan hukum, serta dua kasus anak menjadi korban human traficking (perdagangan manusia –pen),” tuturnya.
Ditambahkannya, hal tersebut harus menjadi perhatian bersama dan dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak agar kasus-kasus semacam ini tidak perlu terjadi lagi. Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, maka peran keluargalah yang sangat diperlukan, karena keluarga merupakan peletak pengetahuan dasar dari etika dan norma terhadap diri anak, sehingga anak akan mengerti tentang bagaimana bertindak dan bersikap.
“Selain merupakan tempat pendidikan pertama bagi proses tumbuh kembang seorang anak, pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan dasar dan utama, yang kelak akan memberi pengaruh dan dampak secara langsung kepada masa depan anak,” pungkasnya.
Diakhir acara, Bupati yang diwakilkan Sekda beserta jajaran Forkopimda bergantian menyerahkan beberapa pengahargaan juara lomba dan bantuan-bantuan, bantuan yang diserahkan dalam kegaitan ini diantaranya, bantuan GenRe KIT kepada PIK remaja SMA Negeri 1 Tahunan, bantuan implant KIT kepada Puskesmas Jepara, serta bantuan dana oprasional untuk TK Tarbiyatul Athfal 2 Panggang.
DSW
PUBLISHER : HERMAN
Komentar