tegas.co, KENDARI, SULTRA – Berdasarkan hasil pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), nilai impor Sultra pada bulan Juni 2017 tercatat US$ 34,28 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1,48 persen dibanding impor pada Mei 2017 yang tercatat US$ 33,78 juta.
Sementara volume impor Sultra pada Juni 2017 tercatat 64,05 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 26,40 persen dibanding impor Mei 2017 yang tercatat 87,03 ribu ton.
Kepala BPS Sultra, Atqo Murdiyanto mengatakan, jika dilihat 5 tahun terakhir, volume impor Sultra dari 2013 sampai 2016 menunjukkan tren yang meningkat. Sedangkan nilai ekspor menunjukkan tren yang menurun dari 2015 sampai 2016.
“Total impor Sultra tahun 2017 dari Januari sampai Juni mencapai 587,99 ribu ton atau senilai US$ 406,23 juta. Sehingga impor kita masih jauh lebih besar dari ekspor,” kata Atqo dalam keterangan resminya di Kantor BPS Suktra, Selasa (1/8).
Ia menjelaskan, nilai ekspor Sultra pada bulan Juni 2017 tercatat US$ 19,83 juta atau mengalami penurunan sebesar 17,03 persen dibanding ekspor Mei 2017 yang tercatat US$ 23,90 juta.
Sedangkan volume ekspor pada Juni 2017 120,01 ribu ton atau naik sebesar 0,04 persen dibandingkan ekspor mei 2017 yang sebanyak 115,93 ribu ton. Sementara total ekspor Sultra tahun kalender atau dari Januari sampai Juni 2017 mencapai 264,98 ribu ton atau senilai US$ 97,73 juta.
“Ekspor Sultra masih didominasi oleh kelompok komoditi besi dan baja dengan nilai US$ 13,40 juta atau 67,58 persen, serta kelompok komoditi bini besi, perak dan abu sebanyak 110,01 ribu ton dengan nilai US$ 3,43 juta atau 17,97 persen.
LM FAISAL
PUBLISHARE : WIWID ABID ABADI
Komentar