tegas.co., MUNA, SULTRA – Masih ingat kasus penembakan seorang warga Tampo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang terjadi beberapa waktu lalu, korban bernama La Ode Sihu (43) yang diduga ditembak oleh oknum polisi berpangkat Brigadir AWL yang bertugas di Polsek Tampo, rupanya bermotif pencurian BBM. Karena curi BBM, pria ini tewas akibat peluru nyasar.
Informasi yang di himpun media ini, di sekitran Lokasi kejadian, peristiwa tersebut terjadi ketika korban Laode Sihu sedang menggelapkan/mencuri BBM, dengan memindahkannya dari kapal veri ke perahu miliknya melalui selang ke drom yang telah disiapkan.
Berdasarkan informasi masyarakat, peristiwa itu diketahui Brigadir AWL dan berusaha mencegahnya. Saat berada dilokasi kejadian, AWL pun melepas tembakan peringatan beberapa kali, kemudian mengenai salah satu drom BBM.
Sejumlah Warga Tampo mengaku La Ode Sihu merupakan korban salah tembak alias peluru nyasar oleh salah seorang oknum polisi setempat yang sedang bertugas.
Warga tidak membenarkan pengakuan istri korban, jika La Ode Sihu ditembak karena memancing.
Akan tetapi menurut sejumlah warga yang mengetahui peristiwa tersebut, La ode Sihu terkena akibat pantulan peluru dari drom.
Pantulan peluru itu terjadi saat AWL memberikan tembakan peringatan yang mengenai sejumlah drom diatas perahu milik korban. Tidak diketahui jika dibalik drom tersebut ada korban bersembunyi.
Hal tersebut dibenarkan, Andri (27) warga sekitar kejadian. Menurutnya, peristiwa terjadi bermula saat Korban sedang melakukan pemindahan BBM dari kapal veri lewat perahunya.
Atas ulah korban, salah seorang warga yang melihat lalu melaporkan kejadian tersebut, kepada AWL, setelah mendengar hasil laporan warga, AWL lansung menuju kelokasi.
Setelah sampai dilokasi, AWL melakukan penembakan peringatan. teman-teman korban mendengar tembakan peringatan spontan berlari, mengamankan diri.
Sementara itu korban (La ode Sihu red) tetap berada di dalam perahunya dan bersembunyi di belakang Drum BBM.
“AWL yang bertujuan menenggelamkan perahu untuk mengamankan BBM tersebut, langsung menembak di bagian Kapal. Naas peluru mengenai drom, dimana korban bersembunyi. pantulan perluru dari drum mengenai tubuh korban,”ucap Andri.
Sementara itu dari pihak kapal Veri yang beroperasi rute Tampo -Torobulu, Bas Nanang saat di konfirmasi oleh beberapa media membenarkan kejadian tersebut. BBM tersebut berasal dari kapal.
“Saya sebagai Bas Kapal, selaku penanggung jawab tidak mengetahui pada subuh hari itu ada aksi penggelapan BBM oleh anak buahnya, La Ode Rislan yang tak lain adalah anak korban (La Ode Sihu red). Walaupun sebelumnya pernah terjadi tapi pada malam kejadian tersebut ia tidak tahu. Sebab dilakukan subuh hari. yang lebih mengetahuinya adalah anak korban” tegasnya.
Lebih lanjut Bas Nanang mengatakan “Saat ini anak korban La Ode Sihu yang bekerja sebagai honorer di kapal Veri yang dinahkodainya bernama La Ode Rislan alias La Bula telah ia keluarkan.
“Saya sudah keluarkan Rislan, dari pada merusak nama baik saya. Karena ulah dia nama saya terbawa-bawa. Bukan hanya itu, bahkan saya juga sudah di tanya-tanya oleh pihak polsek Tampo alias dimintai keterangan seputaran peristiwa tersebut.
ROS/AWAL
PUBLISHER : MAS’UD
Komentar