Jembatan Kembali Jebol , Arus Transportasi Macet

Lantai jembatan ambrol, arus transportasi jalur trans Sulawesi di Kecamatan Mowewe terjadi kemacetan. FOTO : ASDAR LANTORO
Lantai jembatan ambrol, arus transportasi jalur trans Sulawesi di Kecamatan Mowewe terjadi kemacetan.
FOTO : ASDAR LANTORO

tegas.co, KOLAKA, SULTRA – Jalur trans Sulawesi di Kelurahan Horodopi Kecamatan Mowewe, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi  Sulawesi Tenggara kembali terputus. Hal ini terjadi karena, besi jembatan mengalami kerusakan akibat tidak mampu menahan beban kendaraan yang melintas hingga puluhan ton. Meski demikian belum ada dari pihak pemerintah yang melakan penangan, sehingga menyebabkan arus transportasi Kendari-Kolaka atau sebaliknya terputus.

Kondisi jembatan yang belum mendapat perhatian pemerintah daerah baik itu dari pemerintah kabupaten Kolaka, Kolaka Timur ataupun dari pemerintah Provinsi, membuat warga bergotong royong dengan swadaya untuk melkukan perbaikan dengan membentangkan papan roda, sehingga kendaraan lalulintas baik roda dua dan empat dapat melintas.

Iklan Pemkot Baubau

Putusnya jalan trans Sulawesi di Kelurahan Horodopi ini disebabkan besi yang menjadi penyangga tidak mampu menahan beban dari kendaraan yang melintas, khususnya kendaraan truk bermuatan berat.

Meski baru dilakukan perbaikan secara swadaya beberapa waktu lalu, namun jembatan tersebut kembali putu, sehingga membuat arus transportasi macet. Untung saja warga sebara swadaya melakukan perbaikan, sehingga jalur tersebut dapat dilalui.

Menurut Babinsa Kelurahan Horodopi Serka Muh. Salim bahwa jembatan yang dibangun oleh pemerintah hanya bisa dilewati beban 20 ton.

“Tetapi terkadang ada mobil ekspedisi atau bus yang bermuatan hingga 40 ton, sehingga jembatan rusak karena tidak mampu menahan beban,” ujarnya.

Sementara itu, sejumlah sopir truk dan bus mengaku sudah tertahan di jalur tersebut selama 1×24 jam, dan menyayangkan lambatnya upaya dari pemerintah setempat.

Sebab rata – rata sopir tersebut mengangkut barang – barang yang mudah membusuk, seperti buah – buahan dan sayur – sayuran untuk dibawah ke Kota Kendari.

ASDAR LANTORO

PUBLISHER : HERMAN