tegas.co, WAKATOBI, SULTRA – Setelah setahun masa purna bakti sebagai Bupati Wakatobi dua periode (2006 – 2016) Ir Hugua kembali berkunjung di Wakatobi. Dalam kunjungannya itu Hugua meninjau beberapa proyek strategis baik fisik dan non fisik yang merupakan peninggalannya saat memimpin Wakatobi. Proyek monumental dalam angka mendukung Pariwisata antara lain Bandara Matahora dan Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan.
“Alhamdulillah saya puas dengan peningkatan frekwensi penerbangan dari 1 kali menjadi 2 kali sehari dengan pesawat Wings Air,” ujarnya kepada sejumlah wartawan saat ditemui di Bandara Matahora beberapa waktu lalu.
Menurutnya, keberadaan Bandara Matahora yang tahun 2015 lalu mendapatkan anugrah sebagai Bandara terbaik di Kelasnya oleh Majalah Bandara Indonesia memiliki panjang landasan Pacu 2 Km dilengkapi dengan Terminal Penumpang moderen ini telah dilayani dengan penerbangan Wing Air 2 Kali sehari yang sebelumnya hanya 1 kali sehari
“Saat itu sempat juga sedih dengan kondisi bandara Matrahora ini, saat itu menjadi masa sulit saat membangun bandara tersebut . Saya hitung hitung ada 147 kali demo yang disertai dengan makian dan ancaman dari pendemo,” katanya mengenangnya.
Hugua yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Maritim 6 Negara CTI ini mengaku saat ini Bandara Matahora semakin lengkap setelah dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikan RI Susi Pujiastuti yang mulai tahun ini dengan di bukanya Kampus Sekolah Tinggi Komunitas Kelautan dan Perikanan dengan terus menerima Mahasiswa Baru di Kampus Wakatobi.
“Sebenarnya Sekolah Tinggi ini sudah berjalan selama 5 Tahun namun mahasiswanya masih berkuliah di STP Jakarta. Kampus sekolah tinggi tersebut dilengkapi dengan bangunan Modern, teknologi canggih serta asrama yang nyaman, taman yang rindang dan asri yang dibangun di atas lahan 45 Ha. Dua Program studi yang terbuka yaitu program studi Konservasi dan Program Studi Ekowisata Bahari,” terangnya.
Ketua DPW PDIP itu mengaku, semuah mahasiswa yang lulus seleksi akan dibebaskan dari semua pembiayaan baik SPP, Biaya makan, buku, pakaian dan kebutuhan sekolah lainya. Semua pembiayaan tersebut akan dibebankan pada Anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
“Setelah terus mengalami peningkatan. Kita berharap ada kapal yang berlabuh dipelabuhan Wangi-Wangi sebagai bagian dari rangkaian Sail Sabang. Ini adalah dampak jangka panjang Sail Wakatobi – Belitong Tahun 2011 lalu, itulah sebabnya saya mati matian memperjuangkan Wakatobi masuk dalam skema sail ini karena dampak ekonominya sangat tinggi buat Rakyat Wakatobi dan sekitarnya,” harapnya.
Bakal Calon Gubernur Sultra ini menambahkan, sebagai Ketua Asosiasi Sail Wisata Indonesia (ASWINDO) yang menangani Sail Indonesia ini akan terus mendukung kegiatan pemerintahan dan pembangunan di Wakatobi. Disebutkan proyek strategis monumental yang sudah ditinjaunya yang dapat mengangkat Waktobi dipentas dunia meliputi Bandara Matahora, Sekolah Tinggi Komunitas Kelautan dan Perikanan, Pusat Perekayasaan Kelautan dan Perikanan dengan teknologi radar dan Ice tercanggih dikawasan Timur Indonesia, PLTU 6 Megawatt, Sea World dan Pelabuhan Marina.
“ Kedepan ini semua akan terus kita tingkatkan dalam rangka meningkatkan infrastruktur di Wakatobi, sehingga Wakatobi tidak saja di kenala sebagai segitiga emas terumbu karang di di dunia, tetapi dengan fasilitas lainnya,” tandasnya.
ODEK
PUBLISHER : HERMAN