tegas.co, KOLAKA, SULTRA – Sejumlah penjual ternak untuk qurban di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara mengaku masih sepi pembeli jelang hari raya kurban pada tanggal 1 September 2017. Sepinya pembeli sapi qurban ditangerai kondisi perekonomian Kolaka yang kurang bagus, serta maraknya pedagang sapi di Kolaka.
Meski pasokan sapi qurban sangat melimpah satu pekan jelang lebaran idul qurban tahun ini, namun minat beli hewan qurban justru kembali menurun hingga mencapai kisaran 40 persenan dibanding tahun yang lalu.
Ahmad Sulaiman salah satu pembisnis hewan qurban sapi di kawasan Kelurahan Balandete Kabupaten Kolaka mengakui, jika minat pembeli hewan kurban jelang hari raya idul adha yang sepekan lagi masih sangat sepi.
“Padahal jika dibandingkan tahun sebelumnya, satu bulan sebelum hari raya qurban tiba minat order hewan qurban mengalami peningkatan,” ujarnya kepada awak media ini, Sabtu (26/8).
Menurut Ahmad Sulaiman, jumlah ternaknya yang di jual untuk kurban sebanyak 20 ekor dan itu sudah di pesan dari sejumlah panitia di sejumlah Masjid di kolaka.
“Kalau tahun lalu paling banyak yang di pesan atau dibeli untuk hewan kurban jenis sapi paling sedikit sekitar 50 ekor, baik pesanan dari mesjid maupun datang dari perorangan,” katanya.
Hal yang serupa juga dialami Saring, pedagang sapi qurban di Kelurahan Tahoa Kabupaten Kolaka mengatakan penjualan hewan qurban tahun ini, tidak menguntungkan dan pengusaha cendrung merugi.
“Nilai jual Akibat sapi seharusnya Rp 7 juta, tetapi jelang lebaran idul adha, justru sapi di baderol seharga rp 6 – 6,5 juta saja per ekornya,” ujarnya.
Menurutnya, sepinya permintaan hewan sapi qurban ini, banyak dipengaruhi kondisi perekonomian kolaka yang kuras bagus, karena musim pala tidak berhasil. Selain itu, pedagang sapi qurban di kolaka juga semakin menjamur.
“Kami berharap agar, stok sapi miliknya dapat laku terjual hingga hari raya qurban, karena biasanya, masih banyak yang berqurban sehari setelah idhul adha,” tandasnya.
ASDAR LANTORO
PUBLISHER : HERMAN