tegas.co, KENDARI, SULTRA – Sebanyak 16 Kepala Keluraga (KK) di Kelurahan Kampung Salo akan kehilangan tempat tinggal yang telah puluhan tahun mereka diami. Pasalnya tanah yang mereka tempati milik TNI – AD akan di ambil oleh pemiliknya, hingga batas waktu 1 oktober mendatang.
Pihak TNI-AD yang akan mengambil alih tanah milknya itu, bakal melakukan penggusuran atau pengosongan. Rencana pengososngan inilajh, warga meminta waktu, untuk beberpa pekan dengan alas an masih encari tempat yang baruy, termasuk untuk melakukan pembongkaran sendiri.
Ke 16 Kepala keluarga ini, meminta kepada Komandan korem 143 Halu Oleo Kendari untuk memberikan waktu luang, sehingga 16 KK ini dapat mencari tempat tinggal yang baru termasuk membongkar sendiri rumah sendiri.
“Kami meminta waktu untuk penggusuran rumah mereka di perpanjang, sebab jangka waktu dua bulan yang di berikan tidak cukup untuk membersihkan isi rumah dan membongkar bangunan,” ujar Erli salah satu warga Kampung Salo yang bakal kena gusur kepada awak media ini, Kamis (7/9).
Erli mengaku, suaminya merupakan purnawirawan TNI-AD yang telah tinggal berpuluh-puluh tahun di Kampung Salo terpaksa haru meninggalkan karena suami telah meninggal dunia.
“Sedih dan enggan meninggalkan rumahnya, sebab di rumah ini banyak kenangan bersama almarhum suaminya, namun apa hendak dikata, tanah yang ditempatinya merupakan tanah pinjaman milik TNI-AD,” akunya.
Begitu pula dengan Sarani mengatakan, dirinya yang terpaksa harus mencari kontrakan di luar, sebab mereka belum memiliki rumah sendiri, dan di haruskan pindah sebelum tanggal 1 oktober nanti.
“Kami berharap kiranya komandan TNI – AD memberikan tambahan waktu kepada warga kampung salo yang rumahnya berdiri di lahan milik TNI-AD, sehingga mereka tidak terburu-buru melakukan pembongkaran bangunan rumah sendiri,” katanya berharap.
FEBRI
PUBLISHER : HERMAN