Polisi Masih Lidik Kasus Kematian Bayi di RSUD Muna

Kasat Reskrim Polres Muna  Iptu  Fitrayadi,S.Sos,SH. FOTO : ROS
Kasat Reskrim Polres Muna Iptu Fitrayadi,S.Sos,SH.
FOTO : ROS

tegas.co, MUNA, SULTRA – Kasus meninggalnya bayi di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD) Kabupaten Muna, saat ini masih dalam tahap penyelidikan jajaran polres Muna. Hal itu ditegaskan Kapolres Muna Melalui Kasat Reskrim Iptu Fitrayadi,S.Sos,SH,

“Kasus meninggalnya bayi pasangan suami istri Unyil dan Reni  di RSUD Muna masih dalam tahap penyelidikan polisi, karena itu masih akan melakuklan pemeriksaan kepada sejumlah saksi-saki,” ujarnya kepada awak media ini di mapolres Muna, Rabu (13/9).

Menurutnya, kematian bayi dari pasutri yang beralamat di Desa persiapan Wabahara Kecamatan Duruka ini pasca dilaporkan di Polres, pihaknya sementara mengumpulkan bahan keterangan, baik itu kepada kedua orang tua korban, termasuk dari pihak rumah sakit.

“Kami akan memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangannya. Insya Allah secepatnya kami akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” ungkapnya.

Sementara itu pihak korban yaitu Unyil (40) mengatakan, bayinya yang baru dilahirkan meninggal akibat pelayanan Rumah sakit yang sangat lambat dan saya sudah melaporkan di Mapolres.

“Istri saya masuk rumah sakit Jumat siang (8/9) atas arahan Bidan desa karena keluar darah tanda lahir. Saat itu istri saya langsung dirawat diruang bersalin. Malamnya Bidan rumah sakit memberikan kabar bahwa anak saya yang masih berada didalam kandungan, jantungnya sudah tidak berfungsi,” ujarnya menceriotakan kronologisnya.

Ditambahkan, dari awal masuk rumah sakit sampai malam harinya, dokter belum ada yang datang memeriksa.

“Jadi saat itu saya dan istri memilih istrahat sambil menunggu dokter. Nanti keesokan harinya Sabtu pagi (9/9) dokter Tamsila datang  dan memberitahu bahwa istri saya harus dioperasi,” terangnya.

Lanjut Unyil, sebelum dioperasi, dokter  Tamsila mengatakan, bila  anaknya yang masih berada dalam kandungan istrinya itu masih hidup. Saat itu dokter lamngsung mengarahakan untuk membeli obat kelengkapan operasi di Apotik Klinik Harapan Kita jalan Gatot Subroto depan SMPN 2 Raha.

“Saat itu saya langsung membelinya dengan harga Rp1,9 juta. Saat itu juga istri saya langsung dibawa keruang operasi. Setelah di operasi, dokter panggil saya dan mengatakan anak saya sudah meninggal. Saat itu juga badan saya terasa lemas,dan penglihatan saya serasa berkunang-kunang,” kenangnya.

Sementara itu, pihak RSUD Muna yang dihubungi awak media ini belum ada penjelasan resmi terkait penyebab meninggalnya bayi tersebut  saat menjalani operasi. Termasuk Direktur RSUD Muna, dokter Agus sedang tidak berada di Kantor, begitu juga dengan ponsel pribadinya juga tidak dapat dihubungi.

ROS

PUBLISHER : HERMAN