tegas.co., MUNA, SULTRA – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melakukan pembenahan pada pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dibeberapa tempat, salah satunya pelebaran jalan di Warangga. Namun niatan Pemkab itu ternyata tidak semuanya dirasakan baik dan nyaman oleh masyarakat.
Pasalnya dalam proses pekerjaan insfrastrutur itu, kontraktor lalai melakukan survey lapangan. Dimana pekerjaan jalan yang dikerjakan tersebut, terdapat pipa induk air PDAM yang menyuplai air dari bak penampungan Warangga ke rumah-rumah warga di kota Raha.
Pengerjaan jalan dua jalur di Warangga, sudah membuat masyarakat kota Raha mengeluh karena kesulitan memperoleh pasokan air bersih yang dialirkan oleh PDAM karena pipa induk yang berada dilokasi itu bocor.
Hal ini dibenarkan oleh Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Muna Muhammad Yayat Fariki. Dia mengatakan, penyebab air tidak mengalir beberapa hari ini diakibatkan oleh adanya pipa milik PDAM yang bocor.
“Ini karena ada pipa yang dihantam alat berat pada pengerjaan pelebaran jalan di Warangga,” ungkapnya saat dihubungi melalui telpon selulernya, Sabtu 16 September 2017.
Lanjut pria yang kerap disapa Yayat ini, untuk perbaikannya makan waktu agak lama, karena pipa yang bocor itu hanya dapat diperoleh di Surabaya.
“PAM harus berutang untuk mengganti pipa yg bocor, karena pihak Kontraktor belum ada uang untuk mengganti pipa itu,” tutur Muhammad Yayat Fariki.
Pantauan tegas.co, dilokasi pekerjaan pelebaran jalan di Warangga terlihat di beberapa titik, pipa PDAM yang mengalami kebocoran.
R O S
PUBLISHER : MAS’UD