tegas.co., BANDA ACEH – Pernyataan Kasubdit I Masyarakat Pedesaan BNN Hendrajid Putut Wigdado yang mengatakan, masyarakat Aceh tidak bisa dipisahkan dari Ganja, langsung mendapat kecaman keras dari Direktur Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan Aceh, (Lemkaspa).
Kecaman keras kepada Badan Narkotika Nasional disampaikan langsung oleh Samsul Bahri S.Pi, M.Si selaku Direktu Lemkaspa melalu WhatsApp yang di terima media ini Senin (16/10/2017) malam.
Lanju Samsul, pernyataan saudara Hendrajid Putut Wigdad bahwa 90 persen masyarakat Aceh tidak bisa lepas dari Ganja adalah bentuk pembohongan publik yang dilakukan oleh Lembaga Negara dan sangat mencederai hati masyarakat Aceh.
“Ini merupakan bentuk pernyataan yang menyesatkan dari pihak BNN,”ujarnya.
Pria kelahiran Sabang itu mengaku sangat geram atas pernyataan Hendrajid Putut Wigdado yang terkesan asal ngomong, tanpa ada bukti kongkrit.
“Mana buktinya kalau masyarakat Aceh 90 persen tidak terlepas dari pada Ganja, silahkan anda buktikan,”tutur Samsul lagi.
“Kalau memang sudah dilakukan riset dan terbukti kalau orang Aceh tidak bisa lepas dari pada Ganja itu akan kita terima dengan senang hati,”cetusnya.
Dia juga mengutarakan, meningkatnya peredaran jenis obat-obat terlarang yang semakin marak terjadi di seluruh pelosok negeri, akibat lemahnya peran pengawasan dari pihak BNN sendiri, disinilah peran BNN yang sebenarnya bukan malah menjustifikasi kalau masyarakat Aceh 90 persen tidak bisa lepas dari pada ganja.
Samsul menyatakan, peredaraan Narkoba merupakan tanggung jawab semua masyarakat, untuk melindungi generasi penerus bangsa ini.
Selama ini Lemkaspa sudah sangat konsen dalam menyuarakan bahaya penggunaan jenis Norkaba kepada masyakarat.
Namum dia sangat menyanyangkan pernyataan BNN yang memvonis kalau orang Aceh tidak bisa lepas dari pada Ganja. Dan dia meminta saudara Hendrajid Putut Wigdado untuk meminta maaf secara terbuka di media.
REPORTER : ROBY SINAGA
PUBLISHER: MAS’UD