tegas.co., JEPARA, JATENG – Era digital mengubah selera mainan anak. Gadget menjadi pilihan utama anak-anak, bukan lagi kelereng, engklek, dakon, dan permainan tradisional lainnya.
Inilah jaman, tak bisa dipungkiri. Namun perlu diingat, permainan tradisional banyal manfaatnya, seperti Ketangkasan, kerja kelompok, dan kepemimpinan. Permainan tradisional, pun memiliki manfaat laten membangun karakter yang positif.
Perkembangan jaman (era digital) tidak bisa dihindari. Permainan tradisional juga tidak harus dihilangkan. Perlu dilestarikan.
Olimpiade Dolanan Anak yang diselenggarakan Rumah Belajar Ilalang (RBI) ikhtiar konservasi budaya, perlu disengkuyung bersama. Guna menghidupkan kembali permainan tradisional yang mulai ditinggalkan, terang Muhammad Hasan atau yang sering dipanggil Den Hasan.
Ini kegiatan kelima sanggar kami, kegiatan Olimpiade akan dilaksanakan 3 hari dari tanggal 20 sampai dengan 22 Oktober 2017 di halaman Rumah Belajar Ilalang (RBI) dengan alamat Kecapi RT 14 RW 02 kec. Tahunan kab. Jepara.
Beragam permainan tradisional seperti egrang, banggalan, dakon, dandanan, engklek akan turut memeriahkan kegiatan. Tahun ini juga banyak workshop untuk anak a diantaranya mendongen, Batik, tindes art, finansial literasi kids. Hari pertama Jumat 20 Oktober ada kunjungan ke kantor pajak bersama anak-anak. Mengenalkan profesi pegawai pajak dan manfaat pajak bagi masyarakat , sambung Hasan.
Hari kedua olimpiade akan lebih meriah karna ada turnamen gobak sodor, diskusi komunitas, jazz lumpur, bazar komunitas, bazar kuliner, swakarya, gojek bocah serta kandang dolanan.
Peserta kegiatan melingkupi anak dari PAUD, TK/SD masyarakat sekitar siapapun boleh ikut bergabunng di Odolan ini. Selain menggandeng komunitas seni yang ada di Jepara, RBI juga melibatkan beberapa komunitas serta relawan yang telah bergabung dari berbagai daerah seperti Jember, Jombang, Surabaya, Semarang, Madiun, Jogjakarta dan Kudus.
REPORTER: DSW
PUBLISHER: MAS’UD