Menikmati Durian Langganan Bupati Jepara

Menikmati Durian Langganan Bupati Jepara
Menikmati Durian Langganan Bupati Jepara FOTO : D S W

tegas.co., JEPARA, JATENG  – Jika sedang berada di Jepara dan ingin menikmati buah durian bisa menghampiri rumah milik Gipah di Desa Kecapi, RT/RW :10/2 Kecamatan Tahunan. Lantaran, buah berduri dagangan ibu satu anak ini, sudah menjadi langganan Bupati Jepara sejak dulu.

Selain itu, durian yang diperdagangkannya sering menjuarai lomba durian se Kabupaten Jepara.

Iklan Pemkot Baubau

Menurut Gipah, ia sudah berjualan durian sejak 32 tahun lalu. Pada tahun 1985, ia memulai usahanya dengan modal sekeranjang durian.

“Dari dulu saya berjualan buah, kalau sedang musim durian ya durian, kalau tidak ada ya buah lain,”kata Gipah.

Menurutnya, hanya buah terpilih yang ia jual di rumahnya. Sementara yang kualitas kurang bagus ia jual di pasar.

Kebiasaan itu menurutnya banyak menarik pembeli datang ke rumahnya. Terkait menjadi langganan bupati, ia mengaku sudah lupa kapan kebiasaan itu dimulai.

“Wah sudah lupa, wong sejak Bupatinya Pak Narto (Soenarto) dulu sudah dipesan,” ujarnya.

Gipah menyebut, setiap musim durian duriannya selalu dipesan orang nomor satu di Jepara. Oleh karenanya, ia selalu mempersiapkan buah pilihan jikalau ada pesanan.

“Nanti kalau bupati butuh, tinggal menelpon, yang ambil anak buahnya kesini,” tutur perempuan 59 tahun itu.

Adapun, untuk durian termurah dijual mulai Rp 25 ribu. Sementara yang termahal ia jual sampai Rp 150 ribu.

Terkait kualitas buah, Gipah mengaku musim ini lebih baik daripada tahun sebelumnya. Hal itu mengingat hujan yang belum begitu kerap turun saat pohon durian berbuah.

Seorang pembeli durian Syarif (30) mengaku rutin membeli durian milik Gipah tiap musim. Menurutnya, cita rasa “raja buah” ditempat itu masih segar karena hasil petil sendiri dari kebun.

“Pertama kali tau tempat ini dari istri saya. Saya sendiri orang Brebes aslinya, kalau musim seperti ini ya biasa jalan-jalan kesini. Rasa duriannya manis dan lebih segar karena habis diambil dari pohonnya,” tuturnya, yang kini tinggal di Pecangaan Kulon itu.

REPORTER : D S W

PUBLISHER : RAMA