tegas,. KENDARI, SULTRA – Belum lama ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Republik Indonesia (Ri) Muhadjir Effendy mengeluarkan wacana terkait pemberian dua jenis rapor bagi peserta didik yang menjalani masa 12 tahun wajib belajar. Hal tersebut, dimaksudkan untuk menyukseskan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) disetiap satuan pendidikan.
Rapor yang dimaksud seperti rapor akademis dan perkembangan karakter yang akan menjadi tolak ukur penilaian kompetensi setiap peserta didik.
Menanggapi hal tersebut, Halim Momo selaku Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Tenggara (Sultra) sangat mendukung usulan tersebut. Apalagi, untuk menyukseskan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah.
“Ini sangat menarik dan senafas dengan penerapan Kurikulum 2013. Manariknya, disatu sisi peserta didik itu di pantau bagaimana perkembangan akademiknya. Sedangkan, disisi lain karakter yang dimaksud yakni catatan perilaku peserta didik,” kata Halim saat dikonfirmasi mealui sambungan telepon miliknya, Rabu (18/10/17)
Ia menjelaskan peserta didik adalah pemimpin masa depan yang disediakan. Nilai kognitif hanya 20 persen, sedangkan 80 persen sukses peserta didik ditentukan oleh emosional quotient dan spiritual.
“Emosional yang dimakud disini yakni terkait karakter anak, walaupun tidak semua, tetapi karakter ini memberikan dasar-dasar kecerdasan emosional dan spiritual,”pungkasnya.
Menurutnya, solusi yang tepat yaitu dalam memberikan pembinaan harus ada starnya. Jika peserta didik berbuat kesalahan, guru BK harus selalu memberikan arahan-arahan dan dibutuhkan kerjasama antara sekolah, orang tua siswa dan masyarakat dalam melakukan pemantauan.
“Solusi yang diberikan harus baik. Jangan menganggu psikologis anak dengan mempermalukan dihadapan orang banyak. Tetap dengan cara edukatif dan sekolah juga harus memiliki data (catatan kelakuan) sehingga anak bisa merasa diri,” tuturnya
Dirinya menambahka, kesuksesan itu tidak hanya bidang akademik, tetapi lebih banyak besar sukses itu adalah karakter, sehingga hal tersebut sangat penting untuk bekal peserta didik dalam mengambil alih kepemimpinan di masa depan.
REPORTER: MUHAMMAD ILHAM