tegas.co., MUNA, SULTRA – Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) Albert, S.Kep.mengatakan,Pemuda adalah tolak ukur berhasil dan suksesnya pembangunan suatu bangsa. bukan hanya pemerintah yang bisa memajukan pembangunan, tetapi Pemuda juga bisa memajukan pembangunan.Karena pemuda itu laskar pembangunan Bangsa.
Hal ini disampaikan Albert dalam sambutannya saat pembukaan Musyawarah Daerah (MUSDA) KNPI Muna ke 13 di Hotel Rosida Raha, Selasa (24/10/2017).
“Saya berterima kasih kepada anggota KNPI dan OKP serta semua pihak.selama memimpin KNPI, masih banyak kekurangan dan berharap pemimpin berikutnya lebih baik lagi dari segala hal,”ungkapnya.
Dalam memimpin suatu organisasi kata, Albert, tak luput dari anggaran. “Bicara organisasi tidak terlepas dari anggaran. Itu tidak bisa kita pungkiri,”katanya.
Albert berharap, pada pemerintah Daerah agar bisa sejalan dengan ide-ide dan membantu organisasi pemuda,”Jangan hanya organisasi Politik yang dibantu. Organisasi KNPI di zaman orde baru itu ada bantuan anggaran dan punya anggaran sendiri. kalau bisa KNPI kembali ke zaman orde baru,”tutur Albert.
Kegiatan Musda dengan tema Mempertegas Peran Pemuda dalam pembangunan Daerah, dibuka oleh Wakil Bupati Muna. Drs Malik Ditu.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Polres Muna, Perwakilan Kodim Muna 1416, Kadispora.Muna dan beberapa perwakilan pengurus KNPI Sultra dan sejumlah organisasi kepemudaan (OKP).
Selaku Pemerintah Daerah, Wakil Bupati Muna Drs Malik Ditu, dalam sambutannya mengatakan, pihak mengapreseasi kegiatan Kepemudaa, Karena dirinya juga mantan anggota ormas. Kata dia, pemuda.mesti memiliki ide-ide atau gagasan. para pengurus KNPI dapat menyasalurkan dan menjadi energi positif untuk perkembangan KNPI ke depannya.
Malik Ditu memaparkan tentang Kondisi Muna saat Ini giat membangun,”Contohnya Hutan Warangga akan dibuat jalanan dua jalur. Baru baru ini Muna baru habis bayar utang termasuk Utang Rumah sakit Modern sekarang ini. Jangan heran kalau Bupati Rusman Emba sering kluar daerah. Itu bukan jalan-jalan tapi mencari uang. Ia pun berharap kalau tidak ada Bupati, maka dirinyalah yang bertanggung jawab. Dalam hal ini tidak ada istilah wakil Bupati,”tutupnya.
REPORTER: ROS
PUBLISHER: MAS’UD