Volume Impor Sultra Pada Agustus 2017 Tercatat Mengalami Penurunan

tegas.co, KENDARI, SULTRA – Selain melakukan ekspor, Sulawesi Tenggara (Sulta) juga melakukan impor, antara lain dari komoditi bahan bakar mineral, mesin pesawat mekanik, peralatan listrik serta bagiannya.

Dirilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, nilai impor Sultra pada bulan Agustus 2017 tercatat US$57,31 juta atau mengalami penurunan sebesar 32,77 persen dibanding impor Juli 2017 yang tercatat US$85,24 juta. Dan juga volume impor pada bulan Agustus 2017 tercatat 168,38 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 28,85 persen dibanding impor Juli 2017 yang tercatat 236,65 ribu ton.

Volume Impor Sultra Pada Agustus 2017 Tercatat Mengalami Penurunan
Kepala BPS Sultra, Atqo Murdiyanto. (Foto : Faisal)

Jika dilihat lima tahun terakhir, volume impor Sultra dari tahun 2013 sampai dengan 2016 menunjukkan tren meningkat. Sedangkan nilai impornya menunjukan tren yang meningkat dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014, tetapi pada dua tahun terakhir (2015-2016) menunjukan trend menurun.

“Tahun 2017 sampai bulan Agustus ini, volume impor mencapai 993,02 ribu ton dengan nilai US$548,78 juta. Nilai tahun ini sudah melebihi capaian dari tahun sebelumnya,” ujar Kepala BPS Sultra, Atqo Murdiyanto, Rabu (01/11/2017).

Disebutnya, impor Sultra pada Agustus 2017 berasal dari kelompok komoditi barang dari batu, gips, semen, asbes, mika atau bahan sejenisnya dengan volume 107,19 ribu ton atau 63,66 persen atau senilai US$11,01 juta atau 19,21 persen. Kelompok komoditi Bahan Bakar Mineral dengan volume 42,35 ribu ton atau 25,15 persen dengan nilai US$23,62 juta atau 41,21 persen.

“Sisanya kelompok komoditi Perabot Rumahtangga; kelompok komoditi Mesin dan Pesawat Mekanik; kelompok komoditi Aneka Produk Kimia; kelompok komoditi Barang dari Besi atau Baja; kelompok komoditi Produk Keramik; kelompok komoditi Perkakas dan Peralatan dari Logam tidak Mulia; kelompok komoditi Seng dan Barang daripadanya; kelompok komoditi Besi dan Baja; kelompok komoditi Kendaraan selain yang Bergerak di atas Rel; kelompok komoditi Plastik dan Barang dari Plastik,” tuturnya.

Kemudian kelompok komoditi Aluminium dan Barang daripadanya; kelompok komoditi Mesin dan Peralatan Listrik serta bagiannya; kelompok komoditi Kayu dan Barang dari Kayu, termasuk arang kayu; kelompok komoditi Karet dan Barang dari Karet; kelompok komoditi Alat dan Aparat Optik, fotografi, sinematografi, serta perlengkapannya; kelompok komoditi Macam-macam barang logam tidak mulia.

Selain itu juga kelompok komoditi Kapal laut dan bangunan terapung; kelompok komoditi Tembaga dan barang daripadanya; kelompok komoditi Tutup kepala dan bagiannya; kelompok komoditi Gumpalan, kain kempa dan bukan tenunan; kelompok komoditi Barang dari kulit disamak; kelompok komoditi Sabun dan preparat pembersih; dan kelompok komoditi Macam-macambarang hasil pabrik.

Ia menambahkan, negara asal impor pada Agustus 2017, didominasi oleh Negara Tiongkok dengan volume 126,03 ribu ton 74,85 persen dengan nilai US$33,70 juta atau 58,79 persen, Negara Singapura dengan volumeImportercatat36,85 ribu ton atau 21,88persen dengan nilai US$ 20,49 juta atau 35,75persen, dan Negara Malaysia dengan volume sebesar 5,50 ribu ton atau 3,26 persen dengang nilai US$3,12 juta atau 5,45 persen.

“Untuk pelabuhan bongkar impor Sultra pada Agustus 2017 di Pelabuhan Kendari itu tercatat 126,03 ribu ton atau 74,85 persen dengan nilai US$33,70 juta atau 58,79 persen,” tandasnya.

REPORTER : LM FAISAL
PUBLISHARE : WIWID ABID ABADI