tegas.co, KENDARI, SULTRA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, ekonomi Sultra pada triwulan III 2017 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,54 persen dibanding triwulan III 2016. Sedangkan dibanding triwukan II 2017 (q-to-q) tumbuh sebesar 2,65 persen.
Kepala BPS Sultra, Atqo Murdiyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Sultra didukung oleh hampir semua lapangan usaha kecuali pengadaan air yang mengalami penurunan sebesar 3,25 persen. Sementara pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar 15,90 persen, diikuti real astate sebesar 9,80 persen dan penyediaan akomodasi dan makan sebesar 9,40 persen.
Struktur PDRB Sultra menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan III 2017 tidak menunjukkan perubahan yang berarti, sedangkan pertanian, kehutanan, dan perikanan, pertambangan dan penggalian, konstruksi, dan perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor masih mendominasi PDRB Sultra.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi terjadi pada semua komponen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh konponen impor barang dan jasa sebesar 44,78 persen, diikuti komponen ekspor barang dan jasa sebesar 35,79 persen serta komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 10,91 persen.
“Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap pertumbuhan ekonomi secara berturut-turut adalah pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P), sedangkan peranan komponen PK-LNPRT dan perubahan inventori relatif kecil,” jelas atqo di Kantor BPS Sultra, Senin (6/11/2017).
Ia menambahkan, struktur pertumbuhan ekonomi Sultra pada triwulan III 2017 menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Sebab aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh komponen PK-RT yang mencakup hampir separuh PDRB Sultra.
“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi nasional, komponen PMTB merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 4,49 persen, diikuti komponen PK-RT sebesar 2,65 persen dan komponen PK-P sebesar 1,07 persen,” tandasnya.
REPORTER : LM FAISAL
PUBLISHARE : WIWID ABID ABADI
Komentar