tegas.co., WAKATOBI, SULTRA – Bupati Wakatobi Arhawi mengatakan rencana target Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2018 sebesar Rp 815,52 miliar. Hal ini dikatakannya dalam pidato penjelasan umum dalam rapat paripurna DPRD, Senin (13/11/2017).
Ia menuturkan, bobot rencana APBD 2018 tersebut meningkat dibandingkan APBD 2017 sebesar Rp 721,09 miliar. Naik sebanyak 13,09 persen. Kendati kenaikan ABPD tersebut disusul dengan beban komponen anggaran daerah, baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung.
“Untuk PAD (pendapatan asli daerah) tahun 2018 nanti, kita rencanakan sebesar Rp 30,13 miliar. Naik sebesar Rp 2.26 miliar atau sebanyak 8,13 persen, dari tahun 2017 yakni 27,96 miliar,” jelasnya.
Ia mengungkapkan secara kumulatif, kenaikan PAD bersumber dari hasil pengelolaan kekayaan daerah, yang dipisahkan berupa kenaikan pendapatan deviden pada bank Sultra, dan hasil retribusi daerah.
“Sedangkan komponen PAD dari pajak daerah dan lain-lain PAD yang sah menurun. Menurunnya komponen PAD dari pajak dan lain-lain pendapatan yang sah, pada prinsipnya mengacu pada potensi riil dari komponen PAD yang bersumber dari pajak daerah,” tukasnya.
Selain itu, lanjut dia, dana perimbangan pada tahun anggaran 2018 direncanakan sebesar Rp 686,36 miliar atau mengalami kenaikan sebesar Rp 68,42 miliar atau naik sebesar 11,07% dari dana perimbangan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp 617 94 miliar.
Kenaikan tersebut bersumber dari adanya kenaikan pada komponen dana alokasi umum sebesar 14,99 miliar dan dana alokasi khusus sebesar Rp 55,94 miliar
Dari komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah tahun 2018 direncanakan sebesar Rp 99,02 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 23,74 miliar atau naik sebesar Rp 35,31 persen dari tahun 2017. Kenaikan tersebut bersumber dari pendapatan hibah.
Lebih jauh Arhawi menjelaskan, sementara terkait belanja daerah baik belanja langsung maupun tidak langsung juga mengalami kenaikan Rp 835,26 miliar. Dibandingkan tahun 2017 Rp 736,07 miliar.
“Sementara itu, penerimaan pembiayaan di tahun 2018 menurun 32,28 persen dari pembiayaan tahun 2017 yakni 43,90 miliar. Penerimaan pembiayaan tersebut nantinya akan menutupi defisit pendapatan dan belanja daerah,” jelasnya.
REPORTER: U D I N
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar