tegas.co., KUDUS, JATENG – Bertempat di Lantai IV Ruang Seminar Gedung Rektorat, Sabtu (2/12/2017), digelar pemilihan seleksi Duta Pilkada untuk penyelenggaraan Pilkada Kudus 2018.
Pemilihan Duta Pilkada digelar atas kerja sama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muria Kudus (UMK).
Sekitar 35 peserta yang terdiri atas pelajar, mahasiswa dan remaja umum ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Menurut Ketua BEM UMK, Moh. Habiburrahman, dalam seleksi Duta Pilkada ini, ada beberapa hal yang dinilai oleh para juri, yakni pengetahuan terkait kepemiluan, performance, komunikasi, dan juga sikap.
‘’Juri dalam pemilihan Duta Pilkada ini ada tiga, yaitu Eni Misdayani (Komisioner KPU Kabupaten Kudus), M. Ridwan M.Psi (dosen Fakultas Psikologi UMK), dan Lensa Silviani Prasetyo (salah seorang penyiar di salah satu studi radio),’’ katanya.
Dia menyampaiakan, seleksi kali ini adalah seleksi pertama, untuk diambil 10 besar yang akan bersaing di grand final. ‘’Grand final akan dilangsungkan pada 16 Desember mendatang di Auditorium Kampus UMK,’’ jelasnya.
Seleksi Duta Pilkada ini dibuka oleh Komisoner Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat Eni Misdayani S.Ag MM., didampingi dua komisioner lain, yakni Syafiq Ainurridho S.Pd.I (Divisi Pemutakhiran Data Pemilih) dan Dhani Kurniawan SE. (Divisi Teknis).
Eni Misdayani dalam sambutannya, mengutarakan, pemilihan Duta Pilkada ini adalah untuk Pilkada 2018, kendati penyelenggaraannya masih di tahun 2017. ‘’Pilkada Kudus yang akan digelar adalah Pilkada 2018,’’ terangnya.
Atas nama KPU Kabupaten Kudus, dirinya mengapresiasi partisipasi peserta dalam seleksi Duta Pilkada ini. ‘’Adik-adik adalah yang terpilih. Kenapa Saya katakan terpilih, karena yang berkenan mendaftar adalah generasi terpilih, yang berani menentukan peran apa yang bisa diambilnya dalam Pilkada 2018,’’ tegasnya.
Dia mengemukakan, bahwa dalam Pemilu atau Pilkada, satu-satunya yang akan dicapai, yaitu menjadi kepentingan kita, bukan kepentingan calon, partai politik (Parpol) dan bukan juga untuk golongan tertentu. Sukses Pilkada Kudus, adalah kepentingan kita sendiri,’’ tegasnya.
Disampaikannya, bahwa untuk seorang menjadi Duta Pilkada, tidak sekadar cantik, tampan dan berpenampilan menarik. ‘’Seorang Duta Pilkada harus cerdas, cerdas melihat kondisi di lapangan dan memberikan solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat terkait Pilkada,’’ tandasnya.
Sementara itu, beberapa hal yang bisa disoroti dalam Pilkada, menurutnya, yaitu golput dan penyakit politik uang. ‘’Politik uang adalah penyakit kronis yang jadi tanggung jawab kita bersama untuk meminimalisasi sedikit demi sedikit, hingga bersih,’’ ungkapnya. (*)
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar