tegas.co., WAKATOBI, SULTRA – Peringatan hari jadi Kabupaten Wakatobi ke-14 tahun, yang jatuh pada tanggal 18 Desember, diharapkan akan memberi atmosfir baru bagi pemerintah daerah menuju pembangunan yang berlandasakan pada kesejahteraan dan daya saing masyarakat.
Seperti biasa, hari jadi Kabupaten Wakatobi ini tak tampak beda. Untuk memperingati hari jadi Wakatobi pihak panitia menggelar acara serimonial dengan melangsungkan upacara peringatan yang dipimpin oleh Bupati Arhawi SE, dilapangan merdeka wangiwangi, Senin (18/12/2017).
Tampak puluhan udangan yang hadir, diantaranya nampak kepala Perpusatakaan Nasional RI, sejumlah Kepala daerah lain seperti Wakil Bupati Bengkulu tengah, Sumatera. Wakil Bupati Muara Jambi, Wakil Bupati Tanjung Jabun Timur. Dan unsur muspida dan muspika lingkup daerah serta para kepala desa se-Wakatobi.
Dalam sambutannya, Arhawi menuturkan rasa terima kasih dan memghaturkan doa kepada para penggagas dan inisiator pemekaran. Baginya, dedikasi mulia mereka telah dirasakan oleh masyarakat. Selain itu, apresiasi juga diucapkan pada pemimpin-pemimpin sabelumnya. Berkat ikhtiar bersama, Wakatobi kini membangun.
Arhawi mengatakan momentun hari jadi kabupaten Wakatobi ke-14 kali selain merefleksi prospek perkembangan daerah dulu hingga kini. Dan juga sebagai menuju perubahan dalam membangun daerah. Tahap pembangunan yang telah dirumuskan setahap demi tahap akan digalakkan melalui program strategis.
“KAMI MENYADARI, MASIH BANYAK HAL YANG PERLU KITA BANGUN DAN KITA BENAHI DI NEGERI YANG KITA CINTAI INI, TAPI SAYA OPTIMIS BAHWA TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN, JIKA KITA BERSATU DALAM PERAHU BESAR “WAKATOBI” DAN INSYA ALLAH KABUPATEN WAKATOBI AKAN SEJAHTERA DIMASA YANG AKAN DATANG,” ucapnya.
Ia menyadari untuk membangun daerah butuh sokongan dan persaudaraan antar semua pihak. Dengan begitu, rasa cinta daerah bersama dapat diwujudkan dalam kerja nyata kedepan.
“MODAL TERBESAR MEMBANGUN KABUPATEN MARITIM INI ADALAH SEMANGAT GOTONG-ROYONG DAN PERSATUAN SELURUH MASYARAKAT Sebab KITA SADAR BAHWA NEGERI INI ADALAH TANAH TUMPAH DARAH YANG HARUS DI SEJAHTERAKAN,” ungkapnya.
REPORTER: U D I N
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar