Kekurangan Komputer Jelang UNBK, Ini Penjelasan Prof Abdullah Alhadza

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) telah memasuki tahun ke empat. Namun, masih banyak sekolah di Kota Kendari belum bisa melaksanakannya karena masih kekurangan sarana prasarana, terutama jumlah unit komputer yang akan digunakan.

Kekurangan Komputer Jelang UNBK, Ini Penjelasan Prof Abdullah Alhadza
Prof Dr. H. Abdullah Alhadza saat ditemui usai sholat Duhur FOTO: I L H A M

Menanggapi hal tersebut, Prof Dr. H. Abdullah Alhadza selaku Pakar Pendidikan Sulawesi Tenggara mengungkapkan, kekurangan komputer untuk pelaksanaan UNBK oleh sebagian satuan pendidikan di Kota Kendari, bisa di atasi dengan bergabungnya satuan pendidikan di sekolah yang sudah siap melaksanakan atau yang telah memenuhi jumlah komputer.

Iklan Pemkot Baubau

Dijelaskannya, yang menjadi persoalan, bahkan menjadi keluhan masyarakat selama ini adalah ketidaksiapan sekolah,  seperti masih kurangnya jumlah unit komputer dimasing-masing satuan pendidikan.

“Padahal, sekolah yang belum siap, bisa bergabung mengikuti ujian di sekolah yang sudah siap, hanya perlu di atur waktunya saja agar tidak bersamaan. Jadi tidak ada alasan, sekolah yang belum ada komputer bisa bergabung ke sekolah yang sudah ada komputernya,” kata Prof Alhadza saat ditemui seusai sholat dzuhur di masjid, Selasa (19/12/2017).

Menurutnya, pelaksanaan UNBK lebih bagus, lebih efiesien dan lebih hemat karena menghemat biaya negara sampai 50 persen,”Ini akan lebih hemat karena tidak pake kertas lagi. Selain itu, peluang siswa  untuk bekerja sama kecil,” ucap Guru Besar Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK).

Berdasarkan informasi dari Dinas Pendidikan Kepemudaan  dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, tahun depan ada 30 Sekolah Menengah Atas (SMP) di Kota Kendari yang siap mengikuti UNBK. Sebelumnya jumlah SMP yang mengikuti UNBK hanya 10 sekolah.

Diakhir komentarnya, Prof Abdullah Alhadza mengajak seluruh pihak terkait agar menyukseskan pelaksanaan UNBK tahun 2018.

“Tidak perlu ada kekhawatiran dengan perubahan sistem ini, karena bagaimanpun juga anak-anak kita sekarang sudah akrab dengan teknologi,” tutupnya.

REPORTER: MUHAMMAD ILHAM

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar